SEP 20, 2025@13:00 WIB | 50 Views
Black Drag Bike 2025 Seri Kanjuruhan bagi tim-tim baru menjadi suksesi berebut timing terbaik di kelas supporting dan kelas Point. Ada tiga tim yang berhasil kami rangkum, antara lain tim SA Racing Team Bandung, Gak Udah-Udah Racing Team Solo, dan FR10 Racing Team Malang. Ketiganya punya karakter dan varian motor yang siap berkompetisi Pals.
Tim SA Racing Bandung, terbentuk sebagai tim drag bike sejak tahun 2023. Tim ini sudah beberapa kali ikut Black Drag Bike. Awalnya dengan Ninja Standar (Sport 2T 155cc Frame Standar) 130kg, kemudian mengembangkan motor lagi Ninja TU (Sport 2T TU 155cc 120kg) dan Ninja Sunmory serta Bebek TU 130cc 110 kg.
Menggunakan jasa dragster seperti Arif, Erwin Sredex, Nanda Kotak dan Andry Setiawan. Beberapa pembalap tersebut juga bermain di Tim Rizqy Motor Sport. Semua unit motornya dibuat dan dikembangkan oleh Conk Speed Malang. Antara SA Racing Team dan Rizqy Motor Sport saling support untuk dragster. SA Racing Team juga dimiliki oleh punya tim balap yang ownernya memfasilitasi mobil Rio dan AP Speed.
"Hari ini baru Ninja Sunmori yang dikendarai oleh Arya Saputra yang menduduki peringkat 4 podium, selebihnya karena kelas point jadi nunggu hingga larut malam, mudah-mudahan ada rezekinya," terang Dian Rustandi, Manajer dari Sejahtera Abadi X Rizqy Motorsport.
"Kalau ada event drag bike di Bandung, saya support tim SA dan kalau event di Jawa Timur, kita disupport sama mas Adit dari Conk Speed dan Rizqy Motorsport," tambahnya.
Sementara tim Gak Udah-udah Racing Team membawa 8 motor. Masing-masing mengisi kelas Point A, Point B dan 3 kelas Supporting, masing-masing kelas Pro Street 200 dan AG Style. "Alhamdulillah sudah podium 1,2,4 dan 5 untuk motor kami Pro Street 200. Secara basic yang seperti sleep engine 200 cc. Terus sektor kaki-kaki diperkuat, dan dibikin ringan seperti velg dan pengereman.
Modifikasi elektrikal menggunakan ECU Aracer, piston 66mm, kruk as standar, throttle body ukuran 42 lokal yang mudah dimodifikasi ulang. mata gir 13/44 mendapatkan time 7.443 detik di lintasan 201m.
Optimisme di kelas poin open, bebek 4 Tak TU 200cc dengan basic mesin Yamaha MX. Para dragster yang ditugas seperti Debby AP dan Roni Caplin. Motor kelas Open menggunakan BBM Nitro dengan komposisi 50:50 dengan VP16.
"Campurannya sudah jadi dari mereka dan siap digeber, gak perlu lagi kita mikir prosentase BBMnya Nitro 50 % dan VP16 50%. Itu langsung ngefek di motor, dibanding kita nyampur sendiri. Yang udah-udah sih kalau salah nyampur bikin piston leleh. Kalau campurannya bener, motor bisa run di event 4-5 kali, seterusnya harus maintenance lagi," aku Bima manajer tim Gak Udah-Udah Racing Team.
Untuk motor yang bisa konsumsi Nitro, budget mesin dan elektrikal mencapai Rp80 juta. Bila komplit jadi dan sudah riset mencapai Rp100 juta. "Workshop kami di Solo, karena mayoritas motor dibangun di PRK. Di IDC dan SDW bebek 200, FFA 350 dan Outlaw 500, yang dijoki oleh Debby AP dan Roni Caplin dan motor-motor tersebut juara. Alhamdulillah," tambah Bima. Dirinya berharap urusan regulasi dragbike dan BBM Nitro segera selesai di IMI, agar tahun 2026 sudah bisa normal dan ramai kembali.
Tim privater yang baru gabung dengan Black Drag Bike adalah FR10. "Tim ini mulai aktif balap pada akhir 2024 lalu. Sebelumnya tahun 2018 sampai 2020 aktif balap drag bike. Kini FR10 boleh dibilang tim besar dari kota Malang. Ada unit FU150, Ninja Standar, Sleep Engine 200cc, Herex Trondol, Herex 300cc non DOHC," tutur Aris Bakring mekanik dan manajer 4tak FR10.
Dibawah motor-motor ciamik FR10, para dragster yang ikut bertarung meliputi Imam Ganyong, Arya Saputra Haris Ponari dan Andri Setiawan. "Untuk motor jagoan kita ada Herex 300 non DOHC dan Sleep Engine. Herex 300 non DOHC sudah mencapai 6,71 detik posisi podium 3. Sementara Herex Trondol berhasil podium 1.
"Alasan mengapa Black Drag Bike 2025 di Kanjuruhan ramai peserta, ya karena sekarang ini Malang Raya sedang kebanjiran pembalap novice yang ingin menyalurkan hobby di balap resmi," tutup Aris kepada Blackxperience.com.[Ahs/timBX]