OCT 25, 2019@20:00 WIB | 4,441 Views
Keberhasilan mensetting motor di dunia balap, berimplikasi pada metode setting untuk motor harian yang tetap aman. Awal tahun 2013, Ultra Speed Racing (USR) sebagai pemegang lisensi ECU ARacer menjembatani brand tersebut datang ke Indonesia. Saat itu ECU Aracer digunakan untuk CBR milik Astra Honda Motor. Freedy sebagai punggawa USR, saat itu mensetting 23 unit CBR 150, dan sejak saat itu terlihat ARacer mulai diminati market.
Memasuki tahun 2015 CBR turun menggunakan ECU ARacer dan dikembangkan untuk Asia Road Race. Di lomba balap Asia ini, setiap tim bisa mengembangkan masing-masing motornya, dan Ultra Speed Racing berhasil mengembangkan ARacer untuk tim balap lokal seperti Mlethiz, Merit, Hawadis, Kupret dan lain-lain.
Untuk ECU ARacer memang diakui sudah lama beredar di Indonesia. Namun kali ini Freedy lebih melaunching bagaimana ECU terbaru ARacer Mini 5 cocok digunakan untuk Vespa 150 Sprint, LX 125 dan Vario 150. Freedy mengungkapkan bahwa ECU plug and play yang independen untuk Vespa belum ada di market, kecuali Piggyback memang sudah ada.
"Untuk Vespa harian, sudah tentu akan lebih enak. Dengan menggunakan ARacer mini kami, test dyno yang kami lakukan naik sekitar 0,6 hp. Dengan tenaga 7 hp dalam kondisi standar saat dyno, kenaikan 0,6 hp itu berarti menghasilkan tenaga hingga 10 persen," ungkapnya.
Cara penghitungan yang dilakukan berdasar presentasi, bukan before dan after. Dari RPM bawah hingga atas, kenaikannya cukup signifikan. Tidak seperti cara orang lain membaca hasil dyno before dan after. USR lebih mensetting bagaimana ECU bekerja dari putaran mesin bawah hingga atas, rata dengan kenaikan 0,6 hp.
Meski kenaikannya kecil, averagenya lebih rata disetiap putaran mesin.Ada beberapa ECU yang saat throttle bukaan pertama, hasil dyno-nya bisa tinggi. Namun saat putaran mesin atas, menunjukkan grafik turun. Nah menghindari hal tersebut, Freedy memberikan treatment khusus me-setting skuter Vespa. Dan itu ditunjukkan dengan hasil grafik dyno yang lebih konstan disetiap putaran mesin.
"Untuk ARacer Mini 5 lebih baik digunakan untuk setting motor harian. Levelnya lebih middle, meski sudah dibarengi dengan ganti camshaft dan lain-lain, itu tidak langsung kenaikan secara sinergis. Pada dasarnya ECU mengikuti kemauan mesin, saat kita tuning, karena levelnya middle, tidak semuanya mengikuti kinerja mesin. Namun untuk setting harian, kebutuhan power lebih dari cukup," jelas Freedy.
Dari kehadiran Aracer Mini 5, Freedy membuka peluang untuk tuning Vespa yang sudah injeksi. Meski harus disadari, setiap negara beda setingan dengan Indonesia. Aracer Mini 5 yang diproduksi di Taiwan tidak serta merta sama dengan kebutuhan di Indonesia.
"Sebagai distributor tunggal Kami perlu mengadjust lagi, agar menghasilkan power yang lebih tinggi. Dengan pertimbangan kadar oktan BBM, suhu udara, elevation antara Taiwan dan Indonesia juga cukup berbeda timing ignitionnya," cetus Freedy.
Selain itu menurutnya, juga diperlukan setingan Air Fuel Ratio (AFR) dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan, hasilnya konsumsi BBM tidak boros serta bergantung pada gaya bukaan throttle pengendara.
Acara launching ECU ARacer Mini 5 tersebut berkenaan dengan pembukaan workshop USR di kawasan Ruko Bavaria, Sumarecon, Paramount Serpong. Dan bagi yang berminat membeli ECU bakal diberikan diskon menarik, antara lain :
1.Dyno dan Setting diskon 50%, dengan harga normal Rp600 rb untuk varian tertinggi 250cc
2.Setiap pembelian oli mesin di USR free service infuse
3. Setiap pembelian koil, CVT dan A Racer free pasang
Tiga point tersebut berlaku hingga 31 Oktober 2019. Harga dyno USR di cabang baru, Gading Serpong lebih mahal dibanding dengan USD di Daan Mogot, karena dengan alat lebih mumpuni, dan ruangan didesain dengan exhaust khusus.
"Hingga saat ini belum ada kepastian apakah akan kembali ke jalur balap resmi atau belum. Kencenderungannya akan mengikuti kelas FFA, dan kita terus mengikuti regulasi yang ada," jelas Freedy Gautama Petinggi Ultra Speed Racing.
ARacer Mini 5 bakal dijual Rp3,9 juta, include ECU, Billing untuk connect ke Android dan koil. Sedangkan kinerja mesin yang termonitor dalam Android, harus membeli software khusus seharga Rp250 ribuan.[Ahs/timBX]