APR 26, 2018@15:00 WIB | 3,070 Views
Jika Anda hanya dapat memilih satu mobil untuk dikendarai setiap hari selama sisa hidup Anda, seri BMW 5 bisa jadi akan berada di peringkat paling atas. Dia secara terus-menerus menetapkan patokan yang membuat para pabrikan mobil bersaing menemukan diri mereka terengah-engah untuk berusaha mengimbangi.
Setiap kali para insinyur Jerman mendorong potensi dari tiap generasi baru Seri 5, mereka mundur selangkah, menyerahkan kunci mobil pada tiap insinyur dan saling memberi feedback sekilas apa yang mereka rasakan. Mereka tahu mereka telah melakukannya lagi, dan membangun salah satu mobil terbaik di jalanan. Tapi itu bisa menjadi hal yang vulgar dan hampir tidak seperti sifat insinyur Jerman untuk menyombongkan pencapaian mereka.
Sebaliknya, mereka membiarkan mobil yang berbicara. Demikian juga dengan generasi ketujuh dari Seri 5 ini. Tidak ada gembar-gembor; tidak ada endorse selebriti; dan tidak ada gaya PR Jaguar dengan mobil yang melintasi Sungai Thames dengan kawat. Hanya mobil, dan kuncinya.
Kecuali, itu bukan kunci. Tidak dalam arti tradisional sepotong besi yang masuk ke rumah kunci. Ini adalah kunci-pintar, yang berarti ini adalah versi mini dari tablet yang dapat digunakan untuk membuka dan menutup pintu dari, katakanlah, meja kantor Anda, periksa tingkat bahan bakar dan jarak mengemudi yang tersisa, bunyikan klakson dalam parkiran mobil yang padat atau menghidupkan AC empat zonanya.
Nah, kalau mau tahu, BMW Seri 5 baru, ya, seperti itu. Para insinyur Munich menyempurnakan 5 Series generasi keenam (F10) yang sudah sangat hebat dan membuatnya lebih aman, lebih pintar, lebih cepat dan lebih keren. Jadi, ketika saya diberi kesempatan oleh PT BMW Indonesia untuk mengendarai BMW seri 520i (G30) selama weekend, saya penasaran untuk mencari tahu sejauh mana peningkatannya.
Varian 520i merupakan pilihan logis buat BlackPals yang sanggup beli mobil harga miliaran Rupiah namun baru pertama kali mencoba klan Seri 5. Walau minus berbagai fitur ketimbang varian lain di atasnya, 520i tetap memiliki inti desain baru Seri 5, yaitu sebagai versi kecil dari Seri 7. Sebab, banyak desain dan teknologi yang ada di Seri 5 yang mengadopsi Seri 7.
Sedan menengah BMW baru ini dari luar terlihat super ramping dengan desain barunya. Ini adalah lampu LED Adaptif baru yang terhubung secara mulus dengan gril ‘Active’-nya sementara bagian belakang lebih rendah dan lebih lebar serta dilengkapi knalpot ganda yang tersusun simetris.
Ketika saya masuk ke mobil, saya disambut hangat dengan sill pintu alumunium dengan logo ‘Luxury Line’. Dengan jok kulit mewah di depan dan belakang, interiornya sangat nyaman, dan terasa, terlihat futuristik dengan desain interiornya yang elegan dan di sini Anda bisa mengubah warna panel pencahayaan sesuai dengan suasana hati Anda. BMW juga tampaknya telah bekerja keras untuk menyamai Audi dan Mercedes untuk kualitas material di kabin. 520i juga terasa lebih luas dengan lebih dari cukup ruang untuk siku dan kaki saya untuk rileks.
Instrumen digitalnya bisa berubah sesuai dengan mode mengemudi yang Anda pilih, dan ada banyak informasi menarik yang dapat diambil ketika menggunakan mode Eco Pro. Salah satu peningkatan yang menarik adalah layar sentuh 10,25 inci yang sudah ditingkatkan, yang tidak hanya memungkinkan Anda untuk mengontrol fungsi utama melalui Controller iDrive, tetapi sekarang memungkinkan Anda untuk mengontrolnya menggunakan gesture atau gerakan tangan dan kontrol suara, yang sebelumnya hanya tersedia di Seri 7.
Dengan kontrol gerakan, Anda dapat menyesuaikan volume audio mobil dengan menggerakkan jari-jari Anda dalam gerakan melingkar, memperbesar dan memperkecil dengan gerakan mencubit atau menarik jari-jari Anda, dan menggoyangkan jari-jari Anda untuk mengubah menu dan bahkan hanya menggunakan dua jari untuk menavigasi ke Home. Cukup keren dan nyaman.
Saya dapat melakukan percakapan yang layak dengan penumpang yang duduk di sebelah saya tanpa harus menaikkan suara saya selagi mengemudi, bahkan di saat hujan lebat. Mengemudikan 520i baru ini merupakan pengalaman yang menyenangkan. Fitur penggerak BMW Integral Active benar-benar memberikan lebih banyak stabilitas dan kontrol, terutama ketika menghadapi tikungan yang tajam.
Tersembunyi di bawah semua ini adalah sasis aluminium baru (yang menghemat bobot hingga 100 kg dibandingkan dengan versi lawasnya). Ketika saya berkendara perlahan-lahan di sepanjang jalan, dan hujan mulai turun, di sinilah saya menemukan peredam suara 520i sangat baik.
Segala sesuatu dari jok hingga feedback suspensi ke kemudi terasa seperti dirancang untuk menenangkan rutinitas yang menegangkan. Jika Anda ingin sebuah sedan mengemudi dari satu sisi Ibukota ke sisi lain, atau hanya naik dan turun tol, inilah mobilnya.
Sedikit injakan ke pedal gas sudah cukup untuk merasakan kekuatan mesin turbonya meluap saat saya mendahului kendaraan lain. Dan kesimpulannya, performanya jinak. BMW mengatakan mesin 2.000 cc-nya akan berakselerasi dari 100 km/jam dalam 7,5 detik.
Angka-angka tenaga 184 HP dan torsi 290 Nm, cukup membuktikan bahwa mobil ini, selain bisa dipakai menghadiri meeting yang tertunda, sanggup juga berlaga pembalap saat diajak sprint di lintasan kosong. Pemiliknya yang penyuka lingkungan juga bakal senang mengetahui dengan mesin barunya, konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 bisa turun selagi tetap memberikan performa yang kuat.
Dan jika Anda dapat menguasai performanya dengan baik untuk membuat sasisnya bisa bekerja sama, Anda akan menemukan mobil yang tenang dan akurat. Tetapi jika agresifitas yang Anda cari, seri 530i siap mengambil alih tugasnya.
Sejak seri 5 diluncurkan pada tahun 1972, lebih dari 7,5 juta unit telah terjual, dan penjualannya terus meningkat. Sangat mudah untuk melihat alasannya. Mobil ini selalu menjadi mobil terbaik di kelasnya, dan dinilai berdasarkan model generasi terbaru ini, sepertinya tidak akan berubah dalam waktu dekat. [bil/timBX]
Spesifikasi New BMW 520i
Dimensi 4.936 mm x 2.126 mm x 1.466 mm
Sumbu roda 2.975 mm
Mesin 4 Silinder segaris turbocharge
Kapasitas 1.998 cc
Tenaga 184 hp @ 5.000 rpm
Torsi 290 Nm @ 1.350-4.250 rpm
Transmisi 8 speed automatic
Berat 1.615 kg
Suspensi Double-wishbone & Integral 5-link (depan & belakang)
Top Speed 235 km/jam
Harga Rp 1.1 miliar