JUL 06, 2017@17:38 WIB | 2,519 Views
Perubahan terbesar bagi Boxster kali ini mengubah pesonanya tapi bukan karakternya. Tiada yang bisa menggambarkan sensasi berkendara di sepanjang pantai saat matahari terbenam, atau saat liburan akhir pekan atau bahkan hanya ketika perjalanan singkat mengelilingi kota dengan atap terbuka dengan mobil sport convertible.
Dan, ketika menyinggung soal mobil drop-top, Porsche Boxster telah menetapkan tolok ukur yang cukup tinggi dalam memadukan tingkat performa mobil sport sejati dengan kemewahan yang diharapkan dari sebuah merek premium.
Porsche belum mengacaukan formula dasar untuk meracik Boxster generasi ketiganya ini, yang menambahkan tag angka 718 pada emblemnya (seperti seniornya 911 yang lebih besar), namun roadster bermesin tengah ini telah mengalami perombakan paling radikal sejak pertama kali diperkenalkan, dengan fokus utama adalah kehadiran mesin 4 silinder turbocharged terbarunya.
Seperti sebelumnya, entry-level sportscar Porsche ini ditawarkan dalam dua model berbeda - Boxster 718 biasa dan 718 S yang lebih kuat yang kami ujicoba ini. Impresi awal saya saat memasuki kabin 718 S cukup terpukau. Sudah full option, dengan trim kulit merah, AC dual-zone climate control, kursi yang dapat diatur dan dipanaskan secara elektrik.
Dan belum lagi ada fitur PCM berupa layar sentuh 7,0 inci yang menampilkan fungsi konektivitas modern, navigasi, Bluetooth streaming, radio digital dan Apple CarPlay smartphone mirroring. Putar knob starternya, dan Anda tak bisa lagi mendengar irama mesin enam silinder yang penuh karakter dan padat, dan penggantinya adalah mesin generasi baru empat silinder turbo yang sekarang secara unik mendefinisikan ulang si kembar Boxster dan Cayman.
Sedangkan untuk kebisingan yang dibuatnya, kedengarannya seperti sebuah VW Beetle tua yang pemarah saat Anda menyalakannya dan mirip antara suara knalpot Subaru WRX dengan blower pengering rambut saat sistim Sports Exhaust-nya terbuka penuh. Jadi masih terdengar seperti layaknya sportscar terus berlanjut saat Anda kembali membejeknya, tapi juga mungkin tidak sesuai dengan selera setiap orang - terutama pemilik Boxster sebelumnya.
Yang tidak berubah adalah bagaimana asyiknya pengendaraan 718 Boxster S, tak peduli apa situasinya. Bahkan dengan roda besar 20 inci yang ada pada mobil tes ini, para insinyur Porsche tak kehilangan kepiawaiannya untuk menciptakan set-up suspensi yang lincah, seimbang dan menarik sehingga menjadikan 718 Boxster S sebuah sportscar sehari-hari yang nyaman.
Dengan Porsche Actice Suspension Management (PASM) yang dipasang pada mobil uji kami sebagai pearnti standar, 718 Boxster S terasa kencang dan secara tepat mengkomunikasikan kondisi lintasan ke pengemudi melalui jok dan kemudi, namun juga berhasil menyerap ketidaksempurnaan jalanan lebih baik daripada limusin mewah sekalipun.
Sama halnya dengan transmisi PDK dual-clutch automatic, yang terbaik di kelasnya. Bisa bereaksi cepat terhadap input throttle yang antusias dan segera menurunkan beberapa rasio untuk membangkitkan mesin putaran tengahnya. Menahan revs lebih lama dan gigi bergeser lebih cepat lagi dalam mode Sport and Sport + dan begitu intuitif sehingga saya pun jarang menggunakan paddle shifter di balik kemudinya.
Peralihan ke mesin 4 silinder turbo memang mengubah karakter 718 Boxster S – dengan mengambil dua langkah ke depan dari setiap aspek, tergantung bagaimana sudut pandang Anda, namun pada akhirnya hal tersebut tidak mengubah posisinya sebagai salah satu sportscar terbaik, dan menjadi tolak ukur bagi tiap convertible di dunia. [bil/timBX]
Spesifikasi Porsche 718 Boxster S
Mesin: 4-silinder Boxer Turbo
Transmisi 7-speed PDK
Kapasitas: 2.497 cc
Tenaga: 350 hp pada 6.500 rpm
Torsi maksimum: 420 Nm dari 1.900 rpm
Akselerasi: 0-100 km/h dalam 4.4 detik
Kecepatan puncak: 285 kpj.
Harga: Rp 3 milyar