APR 05, 2019@10:16 WIB | 23,383 Views
Kalau dibandingkan dengan mobil bermesin diesel, mesin diesel tentu mampu menghasilkan konsumsi BBM yang lebih irit. Hal ini dikarenakan mobil bermesin diesel sudah mampu memuntahkan torsi yang besar sejak putaran bawah. Dengan demikian, mesin bisa bekerja secara lebih efisien untuk menyalurkan tenaga ke roda penggerak.
Meski mampu mencatat konsumsi BBM yang lebih hemat dari yang bermesin bensin, namun bukan berarti mobil bermesin diesel bisa terbebas dari masalah yang membuatnya jadi lebih boros dalam pengolahan bahan bakar. Dalam kasus ini, setidaknya ada enam hal yang bisa menjadi penyebabnya.
Penyebab utama dari borosnya konsumsi BBM mobil bermesin diesel ialah karena bocornya nozzleinjector. Pada sistem pembakaran mesin diesel, injektor menjadi ujung tombak untuk menyemprotkan solar bertekanan ke ruang bakar. Injektor yang baik harus mampu bekerja saat mesin sedang proses kompresi.
Namun, jika noozleinjector jebol, otomatis bahan bakar akan keluar dengan volume lebih banyak. Hal ini tentunya akan membuat konsumsi solar jadi semakin boros dan keluar asap hitam. Adanya asap hitam menandakan proses pembakaran yang tidak sempurna, akibat campuran solar yang berlebih.
Baca juga: Modif Cumi Darat
Kedua, borosnya konsumsi BBM mobil bermesin diesel bisa disebabkan karena adanya masalah pada sistem pendingin. Fungsi dari sistem pendingin adalah untuk menjaga suhu kerja mesin, agar tenaga dan konsumsi BBM seimbang. Jika sistem pendingin mengalami overcooling, otomatis terjadi pemborosan bahan bakar. Alasannya, karena panas dari pembakaran terbagi untuk tenaga dan memanaskan mesin.
Boleh percaya boleh tidak, hal ketiga yang dapat membuat konsumsi BBM mobil bermesin diesel jadi lebih boros adalah karena AC yang selalu menyala. Saat AC menyala, kompresor akan bekerja dengan daya yang tidak sedikit, sehingga cukup menguras tenaga mesin. Kondisi ini normal, tapi jika terjadi masalah pada sistem AC, akan berpengaruh terhadap konsumsi BBM. Misalnya, AC yang terlalu dingin disebabkan kompresor terus bekerja saat tekanan freon tinggi.
Penggunaan ban tapak lebar menjadi penyebab yang selanjutnya. Memang ban besar membuat handling lebih stabil, tapi juga memerlukan energi lebih besar untuk menggerakannya. Dengan begitu, tentunya akan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar yang lebih banyak.
Selanjutnya, gaya mengemudi juga bisa mempengaruhi konsumsi BBM menjadi lebih boros. Kalau kita sering melakukan manuver dan rem mendadak saat mengendarai mobil, hal tersebut tenu akan menuntut mesin untuk bekerja lebih keras. Sehingga solar yang dibutuhkan bakal lebih banyak, dan konsumsi BBM akan semakin boros.
Terakhir adalah kondisi jalan. Catatan konsumsi BBM Rute dalam kota biasanya lebih boros dari luar kota karena banyak lampu merah dan lalu lintas macet. Di samping itu, kontur jalan yang naik-turun juga bisa menyebabkan konsumsi BBM lebih boros.