MAY 23, 2018@17:00 WIB | 1,404 Views
Selain kampas, trombol atau disc brake, ada hal yang amat penting, yakni minyak rem. Pada sistem rem hidrolik (biasanya rem cakram), jika tidak ada minyak rem, sistem rem hidrolik tidak akan bekerja meskipun Anda sudah menginjak pedal rem berkali-kali (pada mobil), atau sudah menekan handel rem dengan sangat kuat (pada sepeda motor).
Fungsinya sangat fital. Jadi kapankah kita harus ganti minyak rem yang ideal?
Sama seperti komponen lainnya, minyak rem wajib diganti secara berkala. Kewajiban mengganti minyak rem ini disebabkan karena dalam minyak rem terdapat zat aditif yang memiliki masa kadaluarsa.
Selain itu, terlambat atau malas mengganti minyak rem bisa menyebabkan kerusakan di bagian seal master. Kondisi ini jelas berbahaya karena bisa menyebabkan kendaraan Anda hilang kendali (rem blong). Minyak rem pun mengandung sejumlah zat yang bisa merusak bodi saat terjadi kebocoran.
Nah mengenai kapan minyak rem ini harus diganti, idealnya penggantian dilakukan per 20.000 s/d 30.000 km sekali. Nah idealnya, minyak rem bisa dikatakan berkualitas jika :
1. Minyak rem harus memiliki nilai titik didih yang tinggi agar tidak mudah menguap dan menimbulkan bulit-bulit udara.
2. Minyak rem harus dilengkapi dengan fitur khusus untuk mencegah timbulnya karat atau korosi.
3. Minyak rem harus ramah terhadap karet seal yang berfungsi untuk mencegah kebocoran.
4. Minyak rem harus punya nilai viskositas atau kekentalan yang tepat agar saat diberikan tekanan, minyak rem ini mampu meneruskan tekanan tersebut, meskipun sedang berada di suhu ekstrim.
Agar perangkat rem bisa bekerja lebih maksimal, sangat disarankan untuk melakukan servis secara menyeluruh, termasuk membersihkan, mensetting ulang, memeriksa bagian piston, kaliper dan karet. Pastikan perawatan ini dilakukan oleh mekanik profesional di bengkel resmi terdekat. (alx/timBX)