JUL 01, 2021@12:30 WIB | 837 Views
Salah satu cara untuk melindungi diri kita dan masyarakat dari virus corona adalah dengan memakai masker dan idealnya, kita akan diuji sesekali untuk memastikan bahwa tidak ada pembawa virus tanpa gejala atau OTG yang mungkin tanpa sadar menyebarkan virus di sekitar kita.
Hal yang disebutkan di atas akan menjadi situasi yang ideal, tetapi sayangnya ini bukan dunia yang ideal, para peneliti di Harvard dan MIT telah menemukan alternatif, solusi 2-in-1, di mana mereka telah melengkapi masker dengan sensor yang dapat menguji napas pemakainya untuk memastikan adanya virus COVID-19 atau tidak dan hasilnya akan didapatkan dalam 90 menit berikutnya. Karena sensor ini cukup kecil, sepertinya bisa dipasang ke masker wajah biasa.
Yang perlu dilakukan pemakainya adalah cukup bernapas ke masker mereka selama sekitar 15-30 menit, tekan tombol pada sensor, dan setelah 90 menit, hasil tes mereka akan muncul di strip pembacaan. Tes ini tidak hanya dapat digunakan untuk mendeteksi COVID-19, tetapi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi patogen lain seperti influenza, dan masker tersebut ternyata sangat tepat, yang bahkan dapat membedakan varian COVID.
Keuntungan dari masker ini adalah relatif murah. Biaya pembuatan prototipe hanya sekitar $5, yang berarti bahwa ketika diproduksi dalam skala besar, harganya bisa jauh lebih murah. Sayangnya masker ini belum siap untuk melakukan debut komersialnya, walaupun ketika pandemi ini berlalu, para peneliti percaya bahwa masker dengan sensor bawaan ini masih dapat berguna untuk pandemi di masa depan atau bahkan untuk penggunaan militer untuk membantu mendeteksi bahan kimia berbahaya. [era/asl/timBX]