MAY 15, 2019@16:00 WIB | 1,230 Views
Jarod menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh Presiden Jokowi saat berkunjung ke Manado pada bulan Maret 2019 lalu. Jokowi, bersama Pramono Anung (Sekretaris Kabinet), Erick Thohir (Pengusaha ternama) dan Olly Dondokambey (Gubernur Sulawesi Utara) ngopi bersama di tempat tersebut. Rupanya bukan pertama kali itu Jarod dikunjungi oleh orang besar Indonesia. Iwan Fals, Yeni Wahid (putri mantan Presiden Gusdur), Hamzah Haz (wakil presiden era Megawati), Gita Wirjawan (Menteri Perdagangan Kabinet SBY), Haji Lulung dan Yusril Ihza Mahendra pernah ngopi di Jarod saat mereka bertandang ke ibu kota Sulawesi Utara ini.
Tapi jangan mengira Jarod adalah coffeshop sekelas Starbucks atau J.Co. Jarod sangat jauh dari perkiraan itu. Jarod sendiri singkatan dari nama jalan, yakni Jalan Roda, yang terletak di kompleks perbelanjaan tertua di Manado, Pasar 45, kelurahan Wenang Utara, kecamatan Wenang, Kota Manado. Sekarang Jalan Roda itu telah berganti nama menjadi Jalan Sam Ratulangi, namun jalan itu tetap populer sebagai Jalan Roda atau Jarod.
Di Jarod hanya terdapat deretan warung-warung kopi sederhana yang berukuran kecil, yang hanya cukup sebagai tempat membuat kopi. Lalu, di mana para pengunjung akan duduk? Di depan deretan-deretan warung kopi tersebut di letakkan meja-meja yang bersambungan sehingga menjadi meja panjang. Para penikmat kopi pun hanya disediakan kursi plastik sebagai tempat duduk. Sesederhana itu.
Banyak yang menyebut Jarod sebagai titik kumpul semua kalangan di Manado. Mulai dari buruh, pedagang, jurnalis, politisi, akademisi hingga pejabat daerah memfavoritkan Jarod sebagai tempat ngopi. Bukan saja lintas profesi, bahkan Jarod pun menjadi meeting point lintas agama dan suku. Seperti diketahui, Manado adalah kota multietnis dan multi-agama, walaupun sebagian besar penduduknya beragama Kristen.
Jika Blackpals mampir di Jarod, Blackpals akan segera disapa oleh para pengunjung yang lain. “Dari mana?” sapaan akrab yang akan langsung terlontar dari bibir mereka untuk mengetahui asal Blackpals. Blackpals pun akan diajak berbincang-bincang seolah telah berkenalan lama dengan mereka . Di Jarod inilah Blackpals akan merasakan keramahan orang Manado.
Topik-topik yang menjadi bahan perbincangan juga sangat umum, seperti topik politik dan ekonomi, daerah maupun negara. Berbeda pendapat adalah hal yang biasa di Jarod.
Lalu bagaimana dengan kopinya? Sebenarnya tak ada yang istimewa dengan kopinya. Kopi yang disediakan hanya kopi biasa yang dijerang di kain, namun cita rasa kopi Indonesianya sangat terasa. “Kopinya murah, hanya 8 ribu. Dan rasanya betul-betul cita rasa kopi Indonesia,” begitu kata presiden Jokowi seperti yang dilansir oleh Tempo.co.
Selain kopi, Blackpals juga dapat menikmati beberapa menu khas Sulawesi Utara, seperti pisang goreng dan dabu-dabu (sambal), mie cakalang, dan tinutuan (bubur manado).
Kurang rasanya jika Blackpals mengunjungi Manado tanpa mampir di Jarod.[Hsn/timBX]