APR 28, 2019@17:09 WIB | 944 Views
Morotai, sebuah kota kabupaten yang terletak di Halmahera Selatan mempunyai sejarah dan pesona tersendiri. Tahu potensinya yang seperti itu, sejak beberapa tahun lalu Pemprov Maluku Utara telah membuka penerbangan langsung ke Morotai dari Ternate yang waktunya satu kali dalam sehari.
Namun kalau Blackpals ingin merasakan hal yang berbeda cobalah untuk naik kapal laut yang bersandar di Ternate, kapal berangkat di waktu-waktu tertentu. Namun saya berkesempatan untuk menjajal kapal Ratu Maria yang berangkat pukul 19.00 malam dengan harga Rp 60 ribu.
Di dalam kapal ini berjejer tempat tidur tingkat dua yang berdempetan. Jadi kalian tidak akan tahu siapa yang akan tidur di sebelah kalian. Kapal pun berangkat sehari semalam jangan sampai lupa juga perbekalan. Jika lupa, banyak pedagang yang akan berkeliling mulai dari jagung rebus, nasi kuning, dan lain sebagainya.
Kapal saya baru sampai pukul 05.00 pagi. Di sana sudah tersedia banyak ojek motor. Biasanya ojek tersebut menarik ongkos mulai Rp 5 ribu sampai 10 ribu, tergantung jauh dekatnya.
Sementara untuk menuju ke Pulau Dodola jika bukan saat weekend perahu Dinas Pariwisata todak mengantar. Kalau sudah begitu harus menyewa perahu speed untuk menuju Pulau Dodola kecil dan besar yang jarak tempuhnya hingga 45 menit.
Selama perjalanan jangan harapkan ombak tenang. Tubuh sampai sampai meloncat-loncat saat kapal menghantam ombak di Samudra Pasifik ini. Sebentar saja dari pelabuhan sudah terlihat Pulau Zum-Zum yang merupakan tempat Mac Arthur melarikan diri saat perang dunia kedua.
Makanya di sini ada patung Mac Arthur yang tinggi menjulang tinggi. Namun sayang pulang Zum-zum ini sudah tidak lagi terawat karena banyak ilalang yang menghalangi jalan-jalan. Katanya semula ada berbagai cottege dan layanan untuk turis namun entah mengapa seakan kini menjadi pulau antah berantah.
Kembali ke Dodola, pasir putih dan jernihnya air dsudah menyambut saya kala itu. Terlihat ada zona bermain anak di tengah laut dari perahu-perhau karet dan beberapa bungalow yang bisa disewa mulai dari Rp 500 ribu.
Saya ditemani Rusdi, guide sekaligus perwakilan dari Dinas Pariwisata. Sepanjang perjalanan pasir putih ini dipenuhi keong yang bertebaran dan meninggalkan rumahnya yang pubya motof unik dan cantik.
Jalan jauh menuju Dodola kecil ada hal yang unik. Dodola besar dan kecil dihubungkan oleh pasir timbul jadi ketika air pasang tidak terlihat jalan yang terhampar.
Namun jangan khawatir, Blackpals bisa tetap menyeberanginya dengan berjalan kaki. Jika mau mencoba gal yabg ekstrem bisa diantar menyelam ke tempat peninggalan perang dunia yang tenggelam, seperti kapal perang dan lainnya.
Saya sendiri diantar menuju rumah Nemo yang memang sangat cantik di dalamnya dengan gugusan warna warni karang.
Namun ombak yang menghempas kami terlalu besar hingga memaksa kami menyerah. Kapal pun juga tak jarang harus kesulitan mencari jalan agar tak terjebak karang. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.
Jadi tunggu apalagi Blackpals yuk segera bersiap untuk bertualang di Dodola Halmahera Utara dan rasakan eksplorasi yang luar biasa