APR 18, 2019@10:35 WIB | 1,049 Views
Ibu Kota Nusa Tenggara Timur, Kupang, memang terbilang sudah akrab dengan cuaca panas. Namun, jangan salah Blackpals pun bisa menikmati secercah kesegaran di tanah timur ini, salah satunya adalah air terjun Oenesu.
Air Terjun Oenesu terletak di Desa Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Berjarak kurang lebih 20 km dari Kupang, untuk menuju ke sana disarankan menggunakan mobil pribadi.
Selama perajalanan sekitar 45 menit, Blackpals akan masuk ke berbagai perkampungan dengan pepohonan yang rindang dan asri. Maksimalkan suasana nyaman ini dengan membuka kaca jendela mobil dan nikmati semilir angin yang berembus di sela-sela rambutmu.
Memasuki pintu gerbang air terjun ini pasti dibuat tidak yakin. Pasalnya semua serba tak terurus dan terbengkalai dengan lumut yang menjalar dimana-mana.
Saat itu, tempat ini begitu sepi. Beruntung, kami ditemani seorang warga lokal sehingga tempat sebenarnya air terjun itu berada. Ternyata dari pintu masuk ini, kita harus turun ke bawah yang alasnya hanya berupa tangga dari semen yang retak di mana-mana atau tanah bercampur bebatuan.
Semakin ke bawah, semakin lebat pepohonan dan suara gemericik air makin kentara. Ternyata setelah turun sekitar 15 menit barulah muncul si air terjun Oenesu. Untuk bermain di bawah air terjun ini, kami harus melompat dari satu batu kali ke bebatuan lain karena di bagian bawahnya berupa tanah yang becek.
Makin mendekat ke arah air terjun baru disadari bahwa air terjun yang terlupakan ini mempunyai air yang jernih. Bahkan jika dipotret dari kejauhan, indahnya tidak kalah dari air terjun terkenal di dunia.
Apalagi air terjun ini mempunyai beberapa tingkatan. Menariknya kita bisa bermain di bebatuan tepat di bawah airnya. Blackpals juga bisa menyusuri air terjunnya dari ujung ke ujung sembari disiram air yang begitu segar. Ingat, saat menyusuri bebatuan di bawah air terjun ini pilih baik-baik pijakan agar tak terjerembab akibat licin.
Awalnya kami adalah pengunjung satu-satunya hingga saat naik ke tingkatan atas, ternyata ada beberapa pemuda yang sangat berani melakukan cliff jump. Cukup menantang, kami pun memotret beberapa di antara mereka.
Namanya main air terjun pasti basah. Sayangnya, tidak ada fasilitas untuk mengganti pakaian. Bilik-bilik yang tersedia sudah benar-benar hancur terisisa beberapa kerangka-kerangkanya saja. Begitu juga toilet. Menyedihkan.
Pengunjung harus tahan diri jika lapar melanda karena tak ada satupun penjaja makanan yang menggelar jualannya di sekitar air terjun. Jika mau harus keluar dulu dari kawasan air terjun ini dan mencari warung di perkampungan terdekat.
Sayang sungguh sayang, air terjun yang merupakan oase di tengah Kupang yang gersang harus berakhir seperti ini. Padahal air terjun ini berpotensi mendatangkan wisatawan dan memiliki daya tarik tersendiri. Jadi, bagi Balckpals yang peduli dengan nasib air terjun ini, tengok langsung dan rasakan keindahanya. Jangan lupa mandi mandi ya.