MAR 24, 2019@18:00 WIB | 2,003 Views
Acer hadir lagi dengan monitor gaming terbarunya seri VG0, seri monitor gaming terjangkau yang mendukung AMD FreeSync. Seri ini memiliki dua model, satu dengan layar berukuran 21,5 inci resolusi full HD dan satu lagi yang akan kita bahas lebih dalam yaitu model dengan layar berukuran 27 inci, Acer NITRO VG270U.
Harga pasarannya sekitar Rp 8,5 jutaan dan hadir dengan resolusi 2560x1440 serta referesh rate kilat di 144Hz. Jadi seri monitor gaming terjangkau, tentu ada yang dikurangi dari VG0 dibandingkan dengan seri Predator, sedikit dari segi desain dan koneksi, tapi tetap ada layar IPS renyah yang minim motion blur. Teknologi ini disebut Acer sebagai Visual Response Boost yang memiliki response time 1ms.
Desain
Acer VG270U hadir dengan bentuk khas gaming alias siap tempur, namun tidak lantas menghilangkan estetika. Bezel-nya tetap tipis, di bagian atas, kiri-kanan selebar 0,5 inci dan agak tebal di bawah selebar 1 inci, jadi cukup cocok untuk setup multiple monitor.
Desain keren, bezel tipis, kurangnya apa? Pertama dari pengaturan tilt yang agak terbatas, tunduk ke depan hanya sekitar 5 derajat dan mendongak ke belakang sekitar 20 derajat saja. Belum lagi minus pengaturan ketinggian dan kemampuan bergeleng alias swivel. Swivel memang bisa diakali nyaman dengan memutar monitor dari dudukannya di bawah, tapi pengaturan ketinggian sayang sekali tak hadir di harga yang cukup merogoh kocek.
Desain bagian belakang cembung di bagian atas dengan rongga ventilasi stylish berbentuk semacam gunung, sebuah aksen yang bagus walau akan jarang terlihat. Stand layar berbentuk V terlihat cukup ceper jika terpasang, sekitar 3,5 inci dari permukaan jika kita letakkan di meja.
Stand berbahan besi berbalut plastik keras dengan warna kombinasi, hitam dan kebiruan mengambil khas Predator . Sedangkan bezel yang mengelilingi layar berwarna hitam matte, dibuat sangar dengan logo Acer di bezel bawah.
Tombol dan Koneksi
Pindah ke belakang ada sepasang port HDMI, koneksi DisplayPort, dan port audio 3,5mm minus port USB. Lalu ada sepasang speaker stereo 2 watt onboard yang cukup berguna saat sedang malas menggunakan headphone.
Semua tombol pengendali ada di panel belakang. Raba-raba di sebelah kanan kita bakal ketemu tombol power kecil, tiga tombol hotkey dan joystick kecil untuk menggerakkan menu setingan display.
Joystick-nya mudah digunakan untuk mengaktifkan FreeSync dan VRB, input video, dan pengaturan gambar. Setingan gambar yang sudah ada termasuk Action, Racing, Sports games, Graphics dan Movie, tapi mungkin lebih nyaman kalau kita seting sendiri kecerahan dan kontrasnya sesuai mata masing-masing.
Performa
Pengujian pertama dilakukan menggunakan web pengujian display, Lagom untuk mengukur gamma, tingkat warna hitam-putih, gradasi warna, dan response time. Pada uji gamma, V270U hampir sempurna di angka 2.1, dan turun jadi 1.9 ketika Normal VRB diaktifkan.
Dalam pengujian tingkat kepekatan warna hitam, hasilnya lumayan setidaknya 17 kotak bisa terlihat, dengan target 20 kotak. Tapi ketika Normal VRB aktif tingkat kepekatan turun, jadi hanya terlihat 12 kotak saja.
Saturasi warna putih memiliki hasil lebih baik, kita bisa melihat setidaknya 11 kotak berpola catur dari target sempurna 12 kotak dengan dan tanpa VRB.
Test gradasi mampu dilalui sempurna, tak terlihat sedikit pun patahan dengan atau tanpa VRB. Sedangkan, pengujian response time menunjukkan hasil yang cukup, di mana masih terlihat beberapa flicker.
Pengujian VRB pun kita lakukan untuk mengetahui sebaik apa motion blur mampu diminimalisir oleh V270U. Teknologi VRB bekerja dengan memasukkan warna hitam di antara frame untuk mengurangi efek blur saat gambar bergerak cepat.
Hasilnya cukup efektif, walau dengan memasukkan lapisan warna hitam di antara frame akan mengurangi kecerahan layar. Saat kecerahan dipasang maksimal dan VRB seting normal aktif, warna serta kecerahan terasa sedikit kurang mantap, dibandingkan dengan VRB non aktif, apalagi jika VRB diatur ke tingkat Extreme. Maka Acer sendiri menyarankan jika ingin menyalakan VRB, ada baiknya di tingkat normal saja.
Nah, penting juga diingat jika VRB aktif kita hanya bisa mentok di refresh rate 120Hz dari maksimal 144Hz. Untuk lebih jauh menguji keefektifitasan VRB dalam mengurangi motion blur, kita mencoba menggunakan Blur Buster UFO Motion Test. Di tes ini VRB terpantau cukup terbukti mampu mengurangi motion blur, terutama di image 120fps yang terlihat bebas dari blur. Flicker tipis sekali terlihat saat VRB seting Normal aktif.
Usai tes teknis, kurang pas kalau kita tidak coba praktik langsung untuk memainkan game. CS:GO dan Overwatch jadi pilihan menikmati monitor gaming ini. Dengan atau tanpa VRB aktif, terlihat tampilan yang kurang lebih sama di pengaturan resolusi 2560x1440 dengan refesh rate di 120Hz. Kita tidak melihat adanya patahan atau tearing, hanya sedikit ghosting tipis walau hilang ketika VRB Normal aktif.
Layar IPS pada VG270U sangat berperan baik dalam reproduksi warna yang akurat serta menghadirkan sudut pandang yang lebar.
Kesimpulan
Secara desain dan konektifitas, walau tak lepas dari kekurangan, VG270U cukup mewakili kekhasan nafas gaming. Performa pun tak perlu diragukan, terutama karena hadirnya teknologi VRB yang memang khusus untuk meningkatkan pengalaman bermain game.