APR 04, 2021@09:00 WIB | 710 Views
Dari hasil penelitian sebuah keamanan siber, diketahui bahwa ada banyak aplikasi Android yang bocorkan data pelanggannya dengan Google. Bahkan jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan data yang dibocorkan aplikasi iOS dengan Apple.
Meski sedikit menjengkelkan tetapi ungkapan “Ketika kita tidak membayar untuk produk tersebut, maka kemungkinan besar kita adalah produknya” ini ada benarnya.
Ketika Google atau Facebook memberikan layanan mereka secara gratis, ada harga yang harus dibayar oleh penggunanya, yakni data. Sehingga tak menutup kemungkinan jika data para penggunanya pun menjadi sebuah target bagi pihak lain.
Jadi, sebenarnya hal itu sudah tak terlalu mengejutkan, namun tidak semua pengguna menyadarinya. Baru kemudian ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Profesor ilmu computer di Trinity College, Doug Leith, bahwa Android berbagi sekitar 20 kali lebih banyak dengan mengirimkan sekitar 1MB data ke Google. Sedangkan iOS mengirimkan data dengan Apple sekitar 42KB.
Baca juga: Cara Hapus Semua Data di Laptop
Tentu saja Google tak senang dengan penelitian ini. Melansir ArsTechnica, juru bicara Google mengatakan bahwa pihaknya mengidentifikasi kekurangan metodologi untuk mengukur volume data, dan tidak setuju dengan klaim bahwa perangkat Android berbagi data 20 kali lebih banyak daripada iPhone. Temuan ini tidak sesuai urutan besarnya, dan Google membagikan masalah metodologinya dengan peneliti sebelum dipublikasikan.
Well.., kita tidak dapat memastikan apakah metodologi peneliti itu cacat atau salah, atau mungkin ada studi yang lebih lengkap, atau Google memang sedang mencoba untuk mengklarifikasi? Kita masih menebak-nebak mana yang benar. [eli/asl/timBX]