NOV 09, 2020@17:30 WIB | 728 Views
Perusahaan teknologi terkemuka, Apple, kembali hebohkan industri dengan sistem pengenalan 3D untuk fotografi masa depan. Rumor menyebutnya sebagai pengaturan time-of-flight, bahwa ini akan mengirimkan gelombang cahaya dan mampu mengukur waktu yang diperlukan untuk memantulkan objek. Dengan demikian, ia akan memiliki sensing lebih dalam tentang dunia dari sebelumnya. sederhananya, sistematika kerja teknologi ini mirip mobil otonom yang dapat merasakan jarak objek.
Teknologi pengenalan 3D baru tersebut dikabarkan akan disematkan ke iPhone berikutnya. Laporan dari Fast Company mengklaim bahwa setidaknya satu ponsel tahun ini akan menampilkan sensor dan itu akan dipasok oleh Lumentum.
Kerjasama ini bukanlah kali pertama, sebab Lumentum, perusahaan yang berbasis di San Jose ini telah membantu memberi daya pada sensor TrueDepth di bagian depan iPhone. Fitur ini berfungsi untuk pengenalan wajah saat membuka kunci ponsel. Selain keamanan, TrueDepth digunakan untuk fitur seperti ‘animoji’, di mana pengguna dapat memetakan gerakan wajah mereka ke emoji animasi.
Sensor mendatang yang dipasok Lumentum disebut-sebut dapat meningkatkan aplikasi augmented reality. Ini seperti proyek Gobi all-in-one yang dikabarkan akan mengikat navigasi di dalam toko ke dalam satu aplikasi.
Ini bisa memperluas penggunaan yang sudah ada, seperti aplikasi Measure iOS yang melakukan pengukuran objek. Ini juga dapat membuka jalan untuk fotografi yang lebih mengesankan, menghasilkan gambar yang lebih mirip dengan yang ditemukan pada kamera profesional.
Perkembangan teknologi ini bisa menjadi perluasan yang disambut baik pada Mode Potret, ditemukan di iPhone 7 Plus yang diperkenalkan pada tahun 2016. Ponsel tersebut menggunakan dua kamera untuk menangkap subjek, menghitung kedalaman berdasarkan dua posisi berbeda, dan menggunakan informasi tersebut untuk memberi efek blur pada latar belakang. Hasil akhirnya adalah sesuatu yang terlihat lebih mirip dengan foto dari kamera DSLR profesional.
Sistem waktu ini diperkirakan bisa menangkap informasi kedalaman yang lebih presisi, menggunakannya untuk menyesuaikan bokeh secara lebih efektif, dengan bergantung pada jarak objek. Ini juga bisa digunakan untuk mengatur ulang fokus setelah mengambil foto, mirip dengan aplikasi Focos.
Inovasi time-of-flight ini tentu jadi incaran hangat pada penggila fotografi, mengingat iPhone adalah kamera nomor satu yang banyak digunakan di situs web berbagi gambar profesional, Flickr, sejak tahun 2015. Kamera pada iPhone telah meningkat selama 13 tahun dari sensor asli 2 MP yang kecil ke tiga lensa, dengan kamera 12 MP seperti ditemukan di iPhone 11 Pro.
Apple berupaya terus mengembangkan teknologi kamera untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang memanfaatkan kamera ponsel untuk bekerja secara profesional. Seperti dikutip dari keterangan Wakil Presiden Senior Pemasaran Apple pada 2015, Phil Schiller mengatakan bahwa tujuannya adalah ‘untuk memberikan foto yang lebih baik kepada masyarakat”. [yub/asl/timBX] berbagai sumber