MAY 11, 2021@11:00 WIB | 1,619 Views
Pepatah mengatakan bahwa pena, lebih kuat dari pedang itu betul sekali. Tak hanya pena untuk menulis di atas secarik kertas, bahkan stylus, pena yang dirancang untuk mengendalikan komputer, juga telah hadir di sepanjang sejarah antarmuka mesin.
Stylus telah terbukti menjadi barang yang layak ditunggu oleh seniman maupun orang yang ingin mencorat-coret catatan langsung di layar, bahkan sebagai pilihan alternatif penggunaan mouse. Lalu bagaimana akhirnya stylus berubah menjadi sebuah barang yang sangat penting?
Sejarah stylus dimulai di tahun 1945, ketika para ilmuwan mencoba memecahkan masalah kelebihan informasi pada proyek keamanan nasional. Saat itu Vannevar Bush, kepala Kantor Penelitian dan Pengembangan Ilmiah AS, menyampaikan konsep paling berpengaruh dalam sejarah teknologi. Konsep yang diterbitkan dengan judul “As We May Think,” muncul sebagai semacam “perluasan memori,” atau “memex,” yang terdiri dari pemindai dokumen, sistem penyimpanan memori mikrofilm, dan layar sentuh. Bagian terpentingnya adalah dengan stylus pengguna dapat menambahkan anotasi mereka sendiri.
Memasuki tahun 1950-an hingga 1970-an, meski komputer masih berada di luar jangkauan orang biasa, tetapi ada beberapa pekerjaan inovatif sampai lahirnya stylus pertama untuk perangkat komputasi.
Salah satu yang terkenal adalah RAND Tablet, yakni perangkat input komputer grafis disertai dengan stylus yang memiliki tombol klik miniatur yang mengirim sinyal ke tablet saat ditekan. Selain itu juga ada konsep Alan Kay dengan Dynabook di Xerox PARC, yang merupakan tablet dengan keyboard dan stylus bawaan.
Ketiga perangkat ini membantu memajukan gagasan komputasi berbasis pena, sekaligus gagasan tulisan tangan berbasis stylus sebagai input komputer.
Memasuki tahun 1984, muncul KoalaPad, aksesori seharga $ 195 yang memungkinkan pengguna mengganti mouse dengan stylus dan trackpad. Pertama kali bekerja dengan Commodore 64 perangkat ini berfungsi sebagai alat menggambar untuk anak-anak. Lebih dari itu, perangkat ini sekaligus dasar dari gagasan pembuatan trackpad dan gagasan bahwa stylus dapat digunakan sebagai aplikasi kreatif di komputer.
Di tahun 1990-an perusahaan komputer raksasa, Microsoft tertarik membuat versi Windows yang dapat dikontrol melalui stylus yang sekaligus menjadi debut Microsoft Surface. Itu sebabnya di paruh pertama tahun 1990-an, perusahaan tersebut memperkenalkan Microsoft Windows untuk Pen Computing 1.0 dan 2.0, versi konfigurasi ulang Windows 3.1 dan Windows 95.
Masih di tahun 1990-an, kemudian muncul PDA, istilah untuk menyebutkan Personal Data Assistant, yang merupakan komputer berukuran saku dan dioperasikan menggunakan stylus. Mengambil kesempatan pertama adalah Apple membuat Newton MessagePad.
Namun, jawara untuk jenis perangkat ini adalah Palm Pilot karena memiliki desain yang lebih kecil dan lebih murah. Meski saat ini kelihatannya kuno tetapi harus diakui bahwa PDA adalah awal mula perangkat berteknologi rendah untuk smartphone.
Memasuki tahun 2010-an dan selanjutnya, stylus terus bergandengan tangan dengan layar sentuh. Dengan gagasan ini, kemudian Samsung membuat S Pen untuk seri Galaxy Note, sementara Apple menggunakan Apple Pencil. Bahkan selama beberapa tahun, sampai pada akhirnya muncul konsep bahwa menggesek atau memanipulasi elemen pada layar dengan jari lebih baik daripada pena.
Salah satu yang berani membuktikan keyakinan di era baru komputasi berbasis sentuh adalah Microsoft, dengan menjadikan Windows sebagai sistem operasi desktop dan seluler. Keyakinan itu membawa pada Surface Pen stylus presisi tinggi yang peka terhadap tekanan yang menawarkan "tinta presisi" di satu ujung dan penghapus karet digital di ujung lainnya, untuk mengoperasikan mesin Surface Studio. [eli/asl/timBX]