OCT 26, 2020@16:30 WIB | 840 Views
Vivo, salah satu merek smartphone terbesar di dunia, sedang memperluas operasinya di Eropa. Memasuki pasar ini untuk pertama kalinya, perusahaan menargetkan konsumen di segmen pasar smartphone kelas high-end dan mid-range. Perusahaan sekarang akan menjual ponsel dan aksesori di enam pasar baru, yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, dan Spanyol.
Perusahaan ini adalah salah satu dari beberapa vendor China yang telah menikmati kesuksesan besar di tanah air mereka selama dekade terakhir. Pasar domestik yang besar, handset penuh fitur, dan loyalitas merek yang rendah, telah memungkinkannya menjadi produsen terbesar kedua di China setelah Huawei.
Vivo kerap digolongkan sebagai satu dari lima besar vendor smartphone dunia, dengan pangsa pasar besar di kawasan China, India, dan Asia Tenggara. Seperti rekan-rekannya, Vivo telah berkembang ke bagian lain Asia, tetapi tertingal dari Xiaomi dan Oppo secara global.
Vivo dikenal dengan fitur perangkat keras eksperimental yang sering dipamerkan dalam bentuk konsep sebelum dikirim dalam produk komersial. Sensor sidik jari dalam layar dan kamera selfie pop-up adalah contoh fitur yang kini telah umum, merupakan inovasi yang dipelopori oleh Vivo. Kini, perusahaan mengambil langkah besar dengan mengikuti jejak Huawei, menerobos pasar Eropa.
“Kami sangat senang menampilkan jajaran smartphone pertama kami untuk pasar Eropa. Untuk memastikan kami memiliki pemahaman yang jelas tentang pasar, kami berbicara kepada 9000 konsumen di seluruh Eropa, untuk memahami bagaimana perangkat ini diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari mereka,” kata Denny Deng, kepala bisnis Eropa Vivo.
“Umpan baliknya sangat jelas, kamera, baterai, dan desain, sangat penting. Dengan penekanan pada intuisis dan kemudahan pengunaan, serta keseimbangan yang baik antara harga dan performa. Dan itulah yang akan kami berikan.”
Vivo memulai dengan ponsel andalan X51 5G, yang pada dasarnya adalah versi X50 yang diganti merek, yang diluncurkan pada awal tahun. Fitur utamanya adalah sistem kamera ‘gaya gimbal’ yang diklaim menawarkan stabilitasi gambar yang jauh lebih baik.
Fitur X51 lainnya termasuk kamera telefoto ultrawide, 2x dan 5x, prosesor Snapdragon 765, layar OLED 1080p 80Hz. Ukuran 6,56 inci yang memuaskan mata pelanggan diimbangi dengan penyimpanan 256 GB, baterai 4.315 mAh, dan pengisian cepat 33 Watt. Ponsel akan dipasarkan seharga $972 dolar AS atau sekitar Rp14,2 juta rupiah di Inggris Raya dan mulai dijual pada 29 Oktober ini.
Selain model X51 5G, Vivo juga akan menjual model Y70, Y20s, dan Y11s. Ini adalah pilihan ponsel yang lebih murah, dengan fokus pada masa pakai baterai yang lama, dukungan earbud nirkabel dan neckbuds. [yub/asl/timBX] berbagai sumber