APR 21, 2020@13:05 WIB | 929 Views
Luar angkasa memang luas dan sangat terbuka untuk eksplorasi. Berpuluh tahun kita sudah coba menjelajah namun karena keterbatasan teknologi, baru secuil dari semesta saja yang kita jajaki. Bahkan, mungkin kita masih jauh dari tahap memahami luar angkasa dan segala isinya. Tapi tenang, lambat tapi pasti kita sedang berusaha menuju ke sana.
NASA baru saja mendapatkan dana tambahan untuk mengembangkan beragam proyek dalam program Innovative Advanced Concepts (NIAC). Nah, salah satu proyeknya adalah membangun teleskop di sisi belakang bulan.
Proyek yang digagas ahli robot JPL, Saptarshi Bandyopadhyay memang sedikit unik, seperti yang Blackpals lihat di gambar. Wujudnya sedikit mirip Death Star dari Star Wars, namun sesungguhnya ini adalah teleskop yang dinamai Bandyopadhyay Lunar Crater Radio Telescope atau teleskop radio kawah bulan.
Menurut sang konseptor, proyek yang akan dibangun ini adalah teleskop radio ultra panjang yang disebut mampu menangkap sinyal-sinyal lemah di luar angkasa. Dengan kemampuan menangkap sinyal yang lemah sekalipun akan memampukan kita memantau semesta berbasis pada panjang gelombang yang jauh dari sinyal pancaran ionosfer bumi.
Proyek ini diberikan dana $120.000 atau sekitar Rp 1,8 miliar untuk berkembang dan bila Bandyopadhyay mampu dan berhasil menjawab tantangan ini, proyek besutannya akan naik ke tingkat berikutnya dan berikutnya lagi, hingga pada tahap proyek ini akan diwujudnyatakan. [leo/asl/timBX]