JAN 30, 2019@20:00 WIB | 931 Views
Saat salah satu startup food delivery gagal, maka yang lain akan didanai.
Chowbus, sebuah platform pemesanan makanan Asia yang berkantor pusat di kota Chicago, Illinois telah mendatangkan dana sebesar $ 4 juta yang dipimpin oleh Greycroft Partners dan FJ Labs, dengan partisipasi dari Hyde Park Angels dan Fika Ventures. Startup ini menyadari tantangan yang menghadang saat ini, mengatakan menawarkan akses eksklusif ke restoran dan menghilangkan biaya layanan dan itu hal yang bisa membedakannya dari beberapa pesaing terbesar mereka seperti Uber Eats, Grubhub, DoorDash dan Postmates.
Platform Chowbus lebih berfokus pada makanannya daripada restorannya. Saat membukanya melalui aplikasi seluler, pengguna terhubung ke berbagai restoran independen tergantung pada hidangan apa yang sedang mereka cari. Chowbus mengatakan hanya ada sebagian kecil dari restoran di platformnya, sekitar hanya 15 persen, yang juga tersedia di Grubhub dan Uber Eats.
Saat ini aplikasi Chowbuz baru tersedia di Chicago, Boston, New York City, Philadelphia, Champaign, Ill, dan Lansing, Mich. Dengan investasi baru, yang membuat peningkatan dana total Chowbus naik menjadi lebih dari $ 5 juta, startup ini akan diluncurkan hingga 20 pasar tambahan. Akhirnya, Chowbus mengatakan akan memperluas ke masakan lain juga, dimulai dengan hidangan Meksiko dan Italia.
Chowbus pertama kali didirikan pada tahun 2016 oleh CEO, Linxin Wen dan CTO, Suyu Zhang.
"Saat pertama kali saya datang ke AS lima tahun lalu, saya menemukan pada sebagian besar restoran yang saya sukai [tidak] di Grubhub atau platform pengiriman utama lainnya dan biaya pengirimannya cukup tinggi," kata Wen melalui TechCrunch. "Jadi saya pikir, mungkin saya bisa membangun platform untuk mendukung restoran-restoran ini,"
Wen dan Zhang berbicara melalui TechChrunch hari selasa sehari setelah Munchery mengumumkan akan menghentikan bisnis pengiriman makanan cepat saji dan kita bisa bertanya apa yang bisa membuat CEO startup ini berpikir Chowbus mampu bertahan di pasar ini dimana telah didominasi oleh nama besar seperti Uber.
“Model dapur pusat tidak berfungsi; biayanya terlalu tinggi, ”kata Zhang yang merujuk pada model bisnis Munchery, dimana mereka menyiapkan makanan untuk layanan makanannya sendiri daripada mencari melalui restoran lokal.
"Kami tidak memiliki dapur atau koki, kami hanya mengambil keuntungan dari sumber daya dan membantu restoran menghasilkan lebih banyak uang," tambah Wen. "Ruang pengiriman makanan sangat besar dan tumbuh sangat cepat." [tje/timBX]