MENU
icon label
image label
blacklogo

Teknologi 3D Untuk Konservasi Digital

APR 17, 2018@10:25 WIB | 697 Views

CyArk adalah lembaga non profit asal Amerika yang bertujuan untuk melestarikan berbagai situs bersejarah di seluruh dunia. Dengan menggunakan teknologi 3D laser scanning,  lembaga ini membuat ulang situs bersejarah tersebut dalam bentuk 3D dan dapat dinikmati melalui perangkat Virtual Reality.

(Tampilan proyek Open Heritage CyArk)

Google dikabarkan ikut turun tangan dalam proyek ini. Proyek kolaborasi ini bernama Open Heritage Project. Google bersama dengan CyArk berkeliling dunia dan memindai seluruh tempat bersejarah yang terdapat di daerah yang dikunjungi.


Hal ini dilakukan pasca hancurnya sebuah kuil Budha berusi 1500 tahun di Afghanistan akibat perang pada 2001 silam. Kemudian Ben Kacyra, penggagas CyArk bertekad untuk bisa mengabadikan berbagai situs bersejarah di seluruh dunia sebagai upaya untuk melestarikan warisan tersebut sebelum hancur karena perbuatan manusia atau bencana alam.

(Tutorial perjalanan virtual ke situs bersejarah Kuil Ananda Ok Kyaung)

Salah satu situs yang berhasil diabadikan dan dibuat versi 3D saat ini adalah Kuil Ananda Ok Kyaung di Bagan, Myanmar. Kuil ini menderita kerusakan parah akibat gempa bumi tahun 2016. Namun, CyArk telah berhasil memetakan kuil tersebut sebelum terjadinya bencana alam. Sehingga orang yang ingin mengetahui seperti apa Kuil Ananda Ok Kyaung dapat mengaksesnya secara online, melalui ponsel atau perangkat virtual reality.

(Situs bersejarah yang masih dalam pengembangan desain 3D)

Lembaga yang didirikan tahun 2003 ini telah berhasil memetakan  dan membuat versi 3D dari 25 situs bersejarah di 18 negara di dunia. Bahkan dalam 7 tahun terakhir lembaga ini telah bekerja sama dengan 1500 museum di 70 negara dalam rangka konsevasi digital menggunakan teknologi 3D laser scnanning milik mereka. [Trd/timBX]

Tags :

#
blacktech,
#
3d laser scanning,
#
cyark,
#
world heritage

X