JUL 25, 2020@09:00 WIB | 3,130 Views
Kecanggihan akses data di internet ternyata membuat sekuritas data menjadi aspek yang sangat penting. Isu ini pada awalnya tidak terlalu mengkuatirkan, namun beragam temuan pembobolan data pengguna membuat banyak produsen berlomba-lomba menciptakan fitur keamanan, salah satunya adalah Firewall.
Firewall secara deskriptif dianggap sebagai dinding bata yang mengelilingi rumah kita. Tembok ini membantu menjaga pengunjung yang tidak diinginkan sambil melindungi penghuni rumah. Dalam istilah teknologi, ini membantu melindungi komputer Anda dari gangguan yang tidak diinginkan dari peretas atau malware.
Namun, tingginya sensitivitas Firewall terkadang membuat kita tak dapat mengakses berbagai situs walaupun itu adalah koneksi atau program yang aman. Keterbatasan ini malah jadi penyebab masalah. Itulah alasan mengapa mematikan Firewall sebenarnya bisa menjadi hal yang baik.
Akan tetapi sebelum memutuskan menonaktifkan firewall, Anda perlu mengetahui cara kerjanya di perangkat. Firewall terdengar sangat mirip dengan perangkat lunak antivirus, yang dirancang untuk melindungi komputer Anda dari ancaman. Tamu tak diundang ini mungkin saja mencoba untuk mengkompromikan sistem Anda dan mendapat akses ke informasi pribadi.
Akan tetapi, memiliki firewall bukan berarti Anda tak perlu antivirus. Sebab fungsi pertahanan firewall terhadap malware hanya pada tingkat tertentu saja. Anda dapat menganggap antivirus seperti detektor logam saat berada di bandara. Bayangkan ada orang jahat di sana yang ingin terbang ke suatu tempat, sehingga mereka menggunakan paspor palsu dan entah bagaimana bisa melewati imigrasi (firewall). Mereka telah di dalam bandara dan harus melalui detektor logam (antivirus), yang akan mengambil benda ilegal seperti pisau atau senjata.
Antivirus juga berfungsi baik untuk komputer atau perangkat yang tidak terhubung ke internet. Misalnya jika Anda mencoba memuat program dari disk atau drive USB yang memiliki malware, ia akan menghalaunya. Sehingga baik firewall maupun antivirus, keduanya adalah aspek penting untuk sekuritas data. Akan tetapi apabila Anda sudah bertekad untuk menonkatifkan firewall dan merasa cukup dengan fungsi antivirus, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.
Untuk Windows 10, Anda hanya perlu mendatangi Windows Defender Firewall dari Menu Start. Lalu pilih ‘Turn off Windows 10 Defender Firewall (not recommended)’ dan klik OK. Dengan demikian firewall Anda sudah tidak berfungsi. Bila ingin mengaktifkannya kembali, silakan lakukan cara yang sama dan ubah ke ‘Turn on’.
Bagi Anda pengguna Mac, menonkatifkan firewall dilakukan di Menu Apple lalu ke ‘System Preferences’. Lalu klik ‘Security & Privacy’, sehingga muncul kotak dialog user name dan password. Setelah masuk, Anda hanya perlu memilih ‘Turn Off Firewall’. [yub/asl/timBX]