DEC 04, 2017@20:00 WIB | 33,941 Views
Bagi Anda yang bekerja dengan dunia fotografi, mungkin Anda telah lakukan perlakukan kamera Anda dengan cukup maksimal, terkait perawatan body dan lensa. Namun sampai berapa tahun mempertahankan kamera sebagai penolong kerja Anda. Setiap kamera memiliki umur, dimana suatu waktu, shutter DSLR Anda benar-benar berhenti bekerja. Secara singkat, peran shutter membiarkan cahaya berlalu masuk ke sensor dan menangkap gambar, secara cepat dan kuat. Pada akhirnya akan mengakibatkan aus dan kematian total.
Setiap kamera memiliki tipikal shutter yang berbeda, dengan umur paling pendek 50 ribu hingga 350 ribu. Bahkan bagi fotografer tertentu, pernah mendapati kameranya masih mampu hingga 500 ribu shutter count. Perusahaan kamera tidak menjamin, berapa jumlah pasti batas akhir shutter count. Dan bagi Anda yang pemburu kamera second, Anda perlu mengetahui berapa kepastian shutter count atas kamera yang ingin Anda miliki. Intinya Anda bisa memprediksi antara harga dan berapa lama kamera tersebut mampu berproduksi.
Setiap kamera dapat dicek berapa shutter count melalui http://www.olegkikin.com. Disitu banyak informasi terkait rekam shutter dan kehidupan shutter dari masing-masing kamera. Seperti Sony Alpha A7 , rata-rata masih hidup di pemakaian shutter count 63.000. Sedangkan shutter count maksimal di sekitar 121 ribu, biasanya kamera akan mati. Dari indeks yang ditunjukkan, ada beberapa kamera yang shutter countnya melebihi 250 ribu hingga 1 juta, namun itu hanya hitungan jari, dari jutaan kamera yang diproduksi. Kemungkinan perusahaan akan mengganti kamera mati duluan, sebelum mencapai rata-rata shutter count tertentu.
Selain itu melalui aplikasi yang ada di Photoshop, Anda dapat mengecek info file sebuah foto yang dihasilkan dari kamera Anda. Buka file menu, klik file info kemudian pilih Raw Data. Data yang muncul bergantung kepada produsen kamera, akan menggunakan kalimat yang bervariasi. Setelah itu ketiklah shutter count, atau image number atau image count, untuk membantu Anda mencari informasi yang Anda butuhkan.
Jika tidak muncul, Anda bisa melakukan pengecekan dibeberapa web seperti, Camera Shutter Count, Nikon Shutter Count dan MyShutterCount.com. Website tersebut akan menampilkan exif data pada foto yang Anda upload dan menampilkan jumlah shutter count. Namun dua langkah ini bisa jadi tidak memberikan terkait data foto hasil kamera Anda.
Maka cobalah cara berikut, dengan menghubungkan kamera Anda ke computer, kemudian koneksikan dengan EOSInfo atau Shutter Count dari Dire Studios. Pengguna Canon juga bisa menggunakan Magic Lantern, sebuah software gratis yang bisa Anda install ke kamera Anda dan membuka banyak fitur termasuk shutter counter saat menuju ‘Debug’ menu.
Jika banyak dari web tersebut tidak memberikan informasi, mungkin Anda harus datang ke service center. Agar hasilnya tidak mengganggu pikiran Anda saat berproduksi.
Persiapkan Diri Anda Setelah Mengetahui Shutter Count
Coba Anda hitung kalkulasi foto Anda dalam satu tahun, apakah mencapai 5000 gambar dalam satu tahun? Jika sekitar angka tersebut, berarti Anda akan memakainya dalam bertahun-tahun. Atau coba bayangkan jika dalam satu tahun Anda menghasilkan 150 ribu foto pertahun, maka setelah mencapai angka tersebut, Anda harus menggunakan kamera cadangan.
Jika Anda masih ingin mempertahankan kamera Anda tersebut, mungkin Anda perlu mempersiapkan dana sebesar USD 300 hingga 600 atau mencapai Rp 4-8 juta. Jika perhitungannya, mengganti shutter tidak sebanding dengan harga kamera, maka mulailah mempersiapkan budget untuk membeli kamera baru agar aktivitas fotografi Anda tidak terganggu.
Jadi apa salahnya, mulai sekarang, Anda mencatat jumlah shutter count per hari, bulan bahkan tahun. Itu lebih mudah atau benar-benar Anda ingin menjualnya dengan harga berapa pun, untuk mendapatkan kamera baru? [Ahs/TimBX]