MENU
icon label
image label
blacklogo

Review Red Sonja, 4 Dekade akhirnya Remake

AUG 30, 2025@13:00 WIB | 578 Views

Meskipun remake kali ini sangat bikin kepala mengernyitkan dahi

Empat dekade setelah versi originalnya yang dibintangi Brigitte Nielsen dan Arnold Schwarzenegger, kisah Red Sonja kembali diangkat ke layar lebar. Versi terbaru tahun 2025 ini menghadirkan nuansa berbeda, meski masih menyimpan elemen mitologi perang yang menjadi daya tarik utama sejak awal.

Cerita: Fokus Penuh pada Red Sonja

Bagi penonton yang tumbuh dengan film original, remake ini mungkin terasa asing. Ceritanya kini jauh lebih terpusat pada Red Sonja, lengkap dengan asal-usul dan dominasi karakternya. Sekilas memang menarik, namun ada pertanyaan yang muncul: apakah perubahan ini memperkaya kisah, atau justru membuatnya melenceng terlalu jauh dari akar cerita?

Beberapa elemen baru memberi kesan segar, tapi di sisi lain, beberapa karakter pendukung yang dulunya menambah dinamika kini terasa tenggelam. Akibatnya, narasi kadang terasa timpang, seakan seluruh energi hanya diarahkan pada sang tokoh utama.

Akting: Minim Dukungan

Dari segi akting, Red Sonja (2025) tampil cukup, tapi tidak meninggalkan kesan mendalam. Pemeran utama memang dominan, namun kurangnya eksplorasi karakter pendamping membuat dinamika di layar jadi terbatas. Chemistry yang seharusnya menghidupkan cerita terasa lemah, seolah skrip lupa memberikan ruang bagi karakter lain untuk bersinar.

Visual & Sinematografi: Menarik tapi Kurang Menggigit

Secara visual, film ini menyajikan sinematografi yang cukup menarik, namun tidak menawarkan sesuatu yang benar-benar baru. Banyak adegan terlihat terlalu “mengikuti” gaya versi original, tanpa memberikan aura segar yang membedakan. Begitu juga dengan scoring yang terdengar kurang berkarakter, sehingga gagal memberi identitas kuat pada atmosfer film.

Sebagai remake setelah 40 tahun, Red Sonja 2025 memang membawa ekspektasi besar. Sayangnya, hasilnya masih terasa kontradiktif. Cerita yang terlalu fokus pada tokoh utama, akting yang kurang didukung ensemble cast, serta visual yang tidak terlalu menggigit membuat film ini kehilangan potensi untuk benar-benar bersinar.

Namun begitu, Red Sonja tetap menawarkan hiburan bagi pecinta fantasi dan aksi klasik. Setidaknya, film ini masih layak ditonton bagi mereka yang ingin bernostalgia sekaligus melihat interpretasi baru dari sang warrior legendaris. [Adi/TimBX]

Tags :

#
film,
#
red sonja

X