SEP 04, 2025@18:00 WIB | 272 Views
Entah kenapa 28 Years Later ini harus ada sekuel soal The Bone Temple? Apakah ini pertanda kalau kisah di film tersebut belum selesai? Atau ada misteri apa selama 28 tahun ini? Semua pertanyaan ini seharusnya terjawab sudah di sekuel kedua dalam film 28 Years Later: The Temple Bone.
Sebenarnya film ini sendiri menceritakan tentang apa dan kenapa bisa muncul Temple of Bone tersebut? Dan kenapa ada kelompok lain selama 28 tahun tersebut? Sebuah pertanyaan yang akan terjawab kali ini. Okelah begini ceritanya
Sinopsis 28 Years Later: The Temple Bone
Setelah 28 tahun sejak wabah Rage Virus pertama kali melanda Inggris (28 Days Later), dunia dalam 28 Years Later (2025) digambarkan sudah berubah total. Peradaban manusia tidak lagi sama, dan ketakutan lama terus membayangi meski kehidupan perlahan mulai dibangun kembali. Film ini membuka trilogi baru dengan nuansa survival klasik, tapi sudah memberi petunjuk bahwa ancaman di era baru bukan hanya “yang terinfeksi”.
Lanjut ke sekuelnya, 28 Years Later: The Bone Temple (2026), cerita bergerak lebih jauh. Fokusnya bergeser ke Spike (Alfie Williams) yang kini dewasa dan justru terlibat dalam sebuah kultus baru yang dipimpin Sir Jimmy Crystal (Jack O’Connell). Di sini terlihat evolusi besar-besaran dunia pasca-apokaliptik. Tidak lagi melulu soal bertahan hidup melawan virus, tapi juga bagaimana manusia membentuk sistem baru. Ya, terkadang lebih brutal daripada sistem lama yang sudah berjalan.
Sementara itu, hadir tokoh baru Dr. Ian Kelson (Ralph Fiennes), yang meneliti sebuah peninggalan supranatural bernama Bone Temple. Misteri kuil ini memperluas cakupan cerita, menggabungkan horor fisik ala Rage Virus dengan lapisan mistis dan psikologis.
Kalau 28 Years Later adalah “kebangkitan” dunia lama, maka The Bone Temple adalah eksperimen lanjutan yang memperlihatkan sisi paling gelap manusia ketika rasa takut, fanatisme, dan obsesi bercampur dalam dunia yang sudah hancur. [Adi/TimBX]