MAR 14, 2023@11:15 WIB | 652 Views
Aplikasi layanan streaming musik, Spotify, melakukan penyegaran secara menyeluruh dari desain antarmukanya dan fitur-fitur didalamnya.
Ubahan baru yang paling menonjol di Spotify adalah tampilan halaman utamanya yang dibuat untuk memudahkan interaksi pengguna mencari konten yang diinginkan. Konsep tampilannya memajang vertikal yang mirip dengan sejumlah aplikasi lain seperti Tik Tok dan Instagram.
“Saat kamu membuka ‘Home’ di aplikasi Spotify, kamu akan menemukan lagu, podcast, dan audiobooks yang telah dipersonalisasi serta cuplikan terpilih yang dapat kamu nikmati,” tulis Spotify.
Dengan bentuk vertikal ini para pengguna bisa scrolling layar dari bawah ke atas untuk mencari konten yang ingin mereka dengar. Track musik yang muncul juga bukan lagi berbentuk kotak persegi, tapi memanjang vertikal.
Saat kamu membuka halaman “Music” di bagian Home, lalu scrolling layar untuk mencari konten, Spotify akan menampilkan musik yang disertai dengan cuplikan video.
Hal yang sama juga berlaku di halaman “Podcast & Shows”, kamu juga bakal melihat highlight podcast yang diunggah dalam bentuk video. Sedangkan untuk konten “Audiobooks” akan memunculkan cuplikan berupa cover konten yang disertai potongan suara.
Sayangnya fitur cuplikan “Audiobooks” saat ini hanya tersedia secara terbatas untuk wilayah Amerika Serikat (AS), Inggris, Irlandia, Australia, dan Selandia Baru saja.
Display “Search” (Pencarian) juga mengalami ubahan. Hanya tinggal swipe layar dari bawah ke atas bergaya Instagram dan TikTok, untuk mencari cuplikan dari track favorit kamu.
Nah, untuk resolusi konten yang ditampilkan adalah rasio 9:16. Cuplikan lagu yang muncul nantinya bisa disimpan dan dimasukkan ke playlist, sehingga kamu bisa mem-follow akun penyanyi, sampai membagikannya ke pengguna lain.
“Kamu akan melihat banyak berbagai macam konten interaktif. Kamu akan melihat cuplikan yang mungkin sangat interaktif, (konten) itu telah direkomendasikan untuk kamu, dan dimungkinkan untuk melihat visual tambahan, seperti cuplikan, video, yang diunggah kreator,” kata CEO Spotify, Daniel Ek.
Spotify juga mengandalkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk membantu para penggunanya dalam memutar lagu.
Fitur shuffle (memutar lagu secara acak) di Spotify mengadopsi AI dan namanya berubah menjadi “Smart Shuffle”. Fungsinya memang masih sama, hanya sistemnya saja yang akan secara otomatis merekomendasikan kamu lagu baru ke dalam playlist, menyesuaikan genre lagu yang biasanya diputar.
Ada juga fitur baru bernama DJ, yang mana lewat fitur ini pengguna bisa tahu jenis musik apa yang disukai dan memutarkannya untuk mereka. Tapi, fitur ini masih dalam tahap uji coba dan baru diluncurkan untuk pengguna Spotify Premium yang berbasis di AS dan Kanada.
Terakhir, ada fitur “Autoplay for Podcast”. Saat podcast sudah selesai didengar, sistem bakal otomatis memutar podcast lain yang relevan dan sesuai dengan selera.
Perubahan revolusioner dari Spotify ini sejalan dengan ambisi Daniel yang mengharapkan platform layanan streaming tersebut memiliki lebih dari 50 juta kreator berbasis audio.
Kabar buruknya, belum ada keterangan mengenai tampilan-tampilan baru Spotify ini bisa dinikmati di Indonesia dalam waktu dekat. [wic/timBX].