

NOV 25, 2025@15:30 WIB | 358 Views

TGR Asia Esports GT Championship 2025 menegaskan satu hal bahwa pembalap-pembalap virtual Indonesia bukan hanya jago kandang, mereka adalah kekuatan besar di Asia. Dengan konsistensi Toyota mendukung talenta nasional, bukan tidak mungkin trofi-trofi dari panggung global selanjutnya kembali dibawa pulang ke Indonesia.
Adalah Andika Rama Maulana anekdot atau nickname di komunitas balap simulator dengan julukan Ramstig. Secara kelas, Andika Rama adalah top tier pembalap simulator di Indonesia. Kali ini dia bergabung dengan tim TGR Asia Esporst GT Championship 2025 dan bertanding di Bangkok.

Di tengah hiruk pikuk Bangkok yang tak pernah tidur, tiga nama dari tanah air justru menjadi pusat sorotan. Andika Rama Maulana tidak berjuang sendirian, dia didampingi Moreno Pratama Yudha, dan Farizi Pramaditya. Ketiganya membawa merah-putih berkibar tinggi di ajang TGR Asia Esports GT Championship 2025. Tak hanya tampil percaya diri, mereka pulang dengan status paling prestisius: Country Champion, plus sapu bersih podium Champion Winner dan Runner-Up.
Baca juga : Tips Penting Jadi Pembalap Simulator
Balapan Virtual, Adrenalin Nyata
Sejak awal, atmosfer kompetisi terasa seperti balapan dunia nyata — hanya saja digarap dalam format virtual yang memacu denyut nadi. TGR memang merancang kompetisi ini sebagai pintu masuk motorsport yang lebih inklusif dan accessible, tanpa mengurangi sensasi kecepatan dan adrenalin.
Final Asia digelar di Bangkok pada Minggu (23/11), mempertemukan 15 pembalap dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Filipina. Dan di sinilah trio Indonesia mulai menorehkan cerita heroiknya.
Momentum ini terasa manis, mengingat ketiganya baru saja keluar sebagai pemenang TGR Indonesia Esport GT Championship 2025 pada Oktober lalu. Dengan modal tersebut, mereka tampil tanpa gentar melawan 14 pembalap dari lima negara Asia.
Race pertama menggunakan GR Yaris di Sirkuit Suzuka Jepang, berlangsung menegangkan lantaran Andika startdari posisi ke-3 dan Moreno dari posisi ke-4. Dalam pertarungan sengit sepanjang 7 laps, akhirnya Andika berhasil merebut posisi pertama dan Moreno dengan penuh ketenangan naik dari posisi ke-3 ke posisi ke-2 di tikungan terakhir final laps.

Race kedua adalah team play dimana para pembalap virtual secara bergantian mengemudikan mobil balap hypercar yang bertarung di ajang WEC yakni GR010 Hybrid di Sirkuit Interlagos Brazil selama 21 putaran. Moreno yang memulai balapan, bertahan di posisi ke-3 sampai akhirnya digantikan oleh Andika yang sanggup naik ke posisi ke-2. Farizi yang mengambil tongkat estafet terakhir, bertahan di posisi ke-2 hingga lomba selesai.
Race ke-3 menjadi puncak acara dimana secara tim, Indonesia dan Malaysia mengumpulkan poin yang sama yakni 115. Dibutuhkan strategi yang tepat mengingat semua peserta menggunakan mobil balap yang sama yakni GR Supra di Watkins Glen International Circuit, Amerika Serikat selama 15 laps. Akhirnya, diputuskan bahwa semua virtual racer Indonesia memakai ban hard.

Andika langsung memimpin lomba dengan start di posisi pertama yang disusul oleh Moreno tepat di belakangnya. Moreno yang melakukan sedikit kesalahan, didahului oleh beberapa pembalap hingga turun di posisi ke-6. Peluang didapatkan di lap 7 ketika pembalap dari negara lain menjalankan pit stop untuk ganti ban.
Andika langsung menempati posisi pertama dan Moreno di posisi ke-2. Situasi makin dramatis akibat Andika dan Moreno gantian masuk pit di lap 8. Dengan kembali memakai ban hard, Andika berada di urutan ke-5 dan Moreno di urutan ke-7 ketika kembali ke lintasan. Peluang emas terbuka lebar ketika pemimpin lomba kembali masuk pit untuk ganti ban di lap 11.
Dengan strategi 1 kali pit stop, Andika langsung berada di posisi pertama dan Moreno mengikuti di posisi ke-2. Sisa 4 putaran sangat menegangkan karena pembalap Malaysia yang menggunakan ban medium yang lebih segar, menempel sangat ketat. Bahkan, Moreno finish side-by-side dan unggul tipis 0.030 detik. Farizi turut mendulang poin dengan finish ke-7.

Hasilnya, Andika Rama Maulana dinobatkan sebagai Champion Winner TGR Asia Esports GT Championship 2025 dengan 74 poin, dan Moreno Pratama Yudha sebagai Runner-Up dengan 62 poin. Tambahan nilai dari Farizi Pramaditya yang berada di posisi ke-7 overall dengan 23 poin, menempatkan Indonesia sebagai Country Champion TGR Asia Esports GT Championship 2025 dengan 196 poin.
“Hasil yang sangat luar biasa berhasil kami raih sebagai sebuah tim hari ini. Terima kasih kepada Moreno dan Farizi yang tampil konsisten dan penuh percaya diri sehingga kami dapat mempersembahkan gelar juara bagi Indonesia. Terima kasih pula kepada Toyota yang telah konsisten memberikan kesempatan bagi pembalap e-motorsport Indonesia untuk bersaing di luar negeri."

Trofi tersebut dipersembahkan kepada para pecinta e-Motorsport dan GR Enthusiast yang telah memberikan dukungan penuh. "Kita dukung masyarakat luas yang membuat ajang balap virtual makin populer,” tutup Champion Winner TGR Asia Esports GT Championship 2025, Andika Pratama.[Ahs/timBX]