AUG 07, 2024@18:00 WIB | 802 Views
Vespuci lahir sebagai workshop khusus skuter di jalan A.H. Nasution Bandung. Vespuci besar dengan lompatan kolaborasi dengan berbagai brand fashion maupun desainer lain. Vespa bukan workshop biasa, karena Vespuci memperbesar potensi customized yang cukup lebar. Tak hanya skuter Italia, brand Eropa lainnya pun dalam incaran kolaborasi dalam waktu dekat. Hasil karya mereka dari tahun ke tahun selalu saja bikin orang pangling dan pastinya hype.
"Kolaborasi yang paling epic, ya Forscher berbasis Vespa LX150 2V. Sebagai motor kolaborasi pertama yang cukup berkesan. Konsepnya dual purpose all terrain, bukan hanya untuk jalan beraspal, modifikasi lampu depan dry screen. Sentuhan modifikasi pada dasi, logo dirubah menjadi Vespuci dan Hammerstout," buka Yusup Faisal yang akrab dipanggil Ucup, owner Vespuci. Nama Forscher diadopsi dari bahasa Jerman yang berarti riset.
Sebagai skuter motor dual purpose, ke bagian velg dimodifikasi dengan turbo disk buatan Fabrica Dev by Vespuci. Pilihan suspensi Bitubo Italia, memang dihadirkan untuk meredam beberapa guncangan akibat medan. Tambahan lampu kabut di bagian roda, serta cover fork spesial edition Forscher berbahan CNC.
Vespuci mendevelop produk-produk berbasis CNC, Fabrica namanya, kini produknya sudah masuk market Eropa seperti Italia. Sedangkan produk in house dari Vespuci juga mendevelop part-part dari fiber terinspirasi dari desain porsche urban outlaw oleh desainer Magnus Walker, dan desain dari mobil Dakar.
"Belum ada builder lain yang berkolaborasi dengan brand fashion, dan berani keluar dari zona aman, seperti modifikasi dengan part PnP, Vespuci menerobos tembok besar itu," tambah Yusup, sang owner Vespuci.
Workshop Vespuci ini bukan hanya menawarkan service semata Lho!! Vespuci punya divisi customized yang melahirkan modifikasi skuter jauh lebih catchy. Menghadirkan sentuhan customized pada Vespa Matic, Piaggio Medley, Vespa PX, Lambretta hingga Scomadi. Custom Vintage untuk era scooter kekinian. Semakin penasaran ada apa saja Workshop yang terletak di Arcamanik, Kota Bandung tersebut.
Vespuci sendiri bukan sekedar workshop Vespa pada umumnya. Tetapi, mereka bisa kenalkan produk aksesoris lokal untuk skuter Vespa lho. Bayangin, workshop untuk skuter matic punya bergaram produk aksesoris buatan sendiri juga.
Hal itu didorong oleh taste dan passion skooteris Bandung yang sustainable ditengah maraknya gempuran Part-Part aftermarket dari Taiwan, Thailand dan Italia. Vespuci mampu menciptakan desain sekaligus market baru yang lebih terjangkau dengan part terbaiknya Fabrica. Mulai dari baut bolt on berbahan CNC, handle rem CNC, cover lampu depan hingga duct tail.
Vespuci punya basis masa yang cukup besar, untuk sebuah movement. Dibawah leadership dari Yusuf Faisal, Vespuci membawa workshopnya cukup dikenal di skena custom skuter. Menghasilkan karya modifikasi yang tidak template, lebih punya taste di berbagai sektornya dan juga affordable tentunya.
Vespuci selain punya basis komunitas yang kuat, juga mulai menjajaki bisinis part aftermarket dan memanfaatkan kolaborasi dengan dunia fashion. Hype Beast media fashion negeri yang menulis kolaborasi vespuci dengan Hammerstout melalui karya Forscher, dinilai sebagai Vespa yang paling hype, tanpa part-part branded.
Vespuci mampu create something different, yang belom pernah disentuh designer lain, melalui riset berjenjang berbasis roadmap, dan value part dengan tingkat craftmanship yang totally different, itu yang membuat workshop ini mampu menembus pasar skuterist di Italia.
"Selain gw hobi ngulik Vespa, gw juga secara kontinyu ngedalemin kultur fashion. Ide dan inspirasi itu gw transfer ke workshop, yang lebih ke ranah otomotif dan teknis. Jadi urusan kualitas itu paling utama, namun sentuhan ke kultur fashion itu lebih artisan dan seni disetiap karya Vespuci," terang Ucup.
Vespuci selain punya part Fabrica Dev, juga punya brand Humankind untuk lifestyle. "Gw hidup di Bandung, melalui circle pertemanan orang kreatif, menghasilkan karya yang luar biasa itu menjadi tantangan, bahwa Indonesia bisa untuk bikin kultur sendiri, tanpa harus bergantung ke produk negara lain," tutup bro Ucup.[Ahs/timBX]