SEP 18, 2019@08:00 WIB | 2,787 Views
Kolaborasi Goodyear dengan Brabham Automotive pada lintas balapan dan pengembangan mobil merupakan jalinan baru kemitraan yang sudah berlangsung sejak tahun 1965.
Kemitraan ini bertepatan dengan kembalinya Brabham melalui debut pertamanya, Brabham BT62 yang akan dilakukan di Brands Hatch pada 9/10 November 2019 dalam sesi balap Britcar ‘Into the Night’. Ajang balap ini serupa dengan balap daya tahan Le Mans, dimana sebelumnya Jack Brabham yang mengendarai Brabham-Repco BT19 memenangkan penghargaan Grand Prix Inggris 53 tahun yang lalu.
Kerja sama ini merupakan tanda dari kembalinya kemitraan bersejarah diantara Goodyear dan Brabham yang sebelumnya telah menghasilkan 26 kemenangan F1 Grand Prix. Jack Brabham yang sebelumnya sukses memenangkan Kejuaraan Dunia F1 di tahun 1966 menggunakan Goodyear Brabham-Repco, dengan mobil ikonik BT19. Momen bersejarah ini menandai gelar pertamanya sebagai pembalap dengan mobil kontruksinya sendiri sekaligus membawa namanya.
Kemudian Deny Hulme yang membuatnya menjadi kemenangan berturut- turut bagi Brabham dan Goodyear di tahun 1967, sebelum pembalap Brabham lainnya seperti Carlos Reutmenn, Niki Lauda, dan Carlos Pace berhasil membawa Goodyear di tangga podium teratas pada tahun tujuh puluhan. Pada tahun 1981, Nelson Piquet meraih Kejuaraan Dunia di babak final di Las Vegas setelah Brabham pindah ke Goodyear di pertengahan musim kompetisi.
David Brabham, Direktur Brabham Automotive mengatakan, “Keberhasilan gabungan Goodyear dan Brabham di motorsport adalah sebuah ikon. Kemitraan ini secara historis membawa kesuksesan yang luar biasa di Formula 1 dan Endurance Racing sehingga kami ingin melanjutkan warisan kemenangan ini melalui Brabham Automotive, BT62, dan varian mobil masa depan. Komitmen berkelanjutan yang ditunjukkan oleh Goodyear secara global dalam motorsport ini merupakan waktu yang tepat bagi kedua nama besar untuk bergabung bersama melanjutkan sampai ke Le Mans”.
Kembalinya Goodyear dan Brabham menggunakan Brabham BT62, mobil yang dibuat secara maksimal dan terbatas hanya sebanyak 70 unit ini berbobot 972kg (kering). Torsi 700bhp dihasilkan dari mesin V8 5,4 liternya menawarkan kinerja luar biasa yang telah memecahkan rekor putaran kelas GT3. Dengan downforce lebih dari 1.200 kg, program pengembangan ban menjadi sangat penting karena Brabham terus menggunakan pendekatan berbasis kinerja untuk memuaskan ambisi penaklukan trek dan jalan mereka.
Dan Marks, Direktur Komersial di Brabham Automotive mengatakan, “Goodyear dan Brabham telah sukses bersama selama empat dekade di F1. Kini kami kembali berkolaborasi dengan Goodyear karena mereka memiliki teknologi ban yang mendukung tujuan kami mencapai tingkat kinerja tertinggi di jalan dan trek. "
Selain memasok ban Goodyear Racing untuk seri BT62, mobil ini juga tersedia dengan opsi yang telah dikonversikan sesuai dengan gaya Brabham. Cakupan ban dari jajaran Goodyear dimulai dengan Eagle F1 SuperSport yang diluncurkan pada awal tahun ini. Menggabungkan pengalaman dari balap Goodyear dan teknologi ban dengan grip dan handling yang unggul. Ajang ini telah dinyatakan sebagai uji langsung kemenangan, melampaui pengujian ban Ultra Ultra High Performance (UUHP) pertama yang dilakukan oleh Tyre Review – sebuah situs laman daring terkemuka yang mengulas ban.
Rentang kinerja Goodyear Eagle F1 SuperSport ditingkatkan melalui penggunaan kompon karet yang lebih mampu menghadapi gaya gesekan tinggi, dan memiliki daya cengkeram dan traksi yang luar biasa. Teknologi pada kompon ini juga berkaitan dengan ban Goodyear di seri FIA World Endurance Championship (WEC) Goodyear pada musim 2019/20, di Silverstone pada 1 September. Versi trek dari BT62 akan dilengkapi dengan ban Goodyear Racing mirip yang digunakan pada kendaraan balap versi WEC.[Ahs/timBX]