DEC 05, 2019@16:09 WIB | 591 Views
Pada hari ini [5/12] 3M bersama Kementerian Perhubungan RI menyelenggarakan seminar yang bertajuk ‘Towards Safer Roads: Safety Readiness for Highway Networks Rapid Growth in Indonesia’. Ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan perjanjian internasional di bidang transportasi. Dalam kesempatan ini, 3M dan Kementerian Perhubungan RI berdiskusi dan bertukar ide bagaimana Indonesia dapat meningkatkan keamanan pengguna jalan serta mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dan angka kematian di dalam negeri.
“Melalui seminar yang menjadi platform bagi kedua negara untuk saling berdiskusi diharapkan akan menghadirkan suatu solusi yang terukur. Pertemuan seminar ini memberikan perhatian terhadap peningkatan kerja sama di bidang transportasi, khususnya dalam hal peningkatan keselamatan lalu lintas jalan,” ujar Drs. Budi Setiyadi, S.H., M.Si., Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI.
Negara Indonesia saat ini menjadi negara dengan jaringan jalan terbesar dan paling berkembang di ASEAN yang memiliki 47.000 KM jalan nasional dan 2.000 KM jalan tol. Berkembanganya jalan raya yang pesat ini perlu diimbangi oleh program tentang keselamatan jalan yang sejalan dengan 5 (Lima) Pilar Aksi Keselamatan Jalan, mengingat Indonesia termasuk salah satu negara penyumbang kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia. Setidaknya, di Indonesia setiap tahunnya tercatat sekitar 26.000-29.000 jiwa tewas karena kecelakaan lalu lintas.
“Mengingat masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas, maka perlu didukung dengan standar keselamatan berkendara yang konsisten dan tegas untuk meningkatkan kepatuhan ketika berkendara. Dengan menerapkan teknologi baru dan memperkenalkan standar keselamatan yang dapat diaplikasikan di fasilitas jalan seperti papan penunjuk arah atau rambu-rambu lalu lintas, maka diharapkan dapat membantu menurunkan angka kecelakaan dan kematian di jalan tol. Hal tersebutlah yang menjadi alasan mendasar kami, 3M, untuk menciptakan solusi yang mengedepankan keselamatan konsumen serta selaras dengan peraturan yang berlaku di setiap pangsa pasar,” ujar Shawn Lowry, Global Business Director for 3M’s Transportation Safety Division.
Seminar ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat tentang keselamatan jalan, terutama karena pesatnya pertumbuhan jaringan jalan raya terutama jalan toll di Indonesia. Pemerintahan Presiden Jokowi pada periode pertama menitikberatkan pembangunan di sektor infrastruktur dan menuntaskan 103 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terealisasi hingga September 2019. Guna mendukung terciptanya ekosistem infrastruktur yang aman, 3M beserta Kedutaan Besar AS dan Kementerian Perhubungan RI setuju bahwa teknologi memainkan peran dalam memajukan keselamatan pengguna jalan Indonesia serta mengurangi pengeluaran yang diakibatkan oleh kerugian sosial.
Disinilah peran antar negara diperlukan guna memberikan dukungan dalam meningkatkan standar keamanan suatu negara sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakan lalu lintas.
“Melalui Divisi Transportation Safety, 3M berkomitmen untuk terus berinovasi dengan memberikan solusi keselamatan lalu lintas. Salah satunya dengan memperlihatkan solusi mulai dari lembaran reflektif yang sesuai dengan standar ASTM D4956, stiker pemantul cahaya, serta perlengkapan jalan lainnya. Bulan lalu, kami berpartisipasi di Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2019 untuk ketiga kalinya serta memperkenalkan 3M Diamond Grade Conspicuity yang selaras dengan Perdirjen Perhubungan Darat no. KP.3996/AJ.501/DRJD/2019. 3M Diamond Grade Conspicuity dari 3M bahkan melampaui standar UNECE-R 104 tentang kendaraan angkutan barang seperti kereta gandeng (trailer) serta kereta tempelan yang dibuktikan dengan adanya logo E-mark pada stiker,” tutup Audist Subekti, PhD, Director of Transportation and Electronics Business Group, 3M Indonesia.[prm/timBX]