MENU
icon label
image label
blacklogo

Berapa Harga BYD Atto 1 Apabila Subsidi Mobil listrik Impor dicabut?

AUG 28, 2025@18:00 WIB | 763 Views

Seberapa besar kenaikan Harga BYD Atto 1 tanpa Subsidi?

Pemerintah Indonesia kabarnya akan menutup keran Subsidi Mobil listrik CBU (Completely Built-Up) terutama dari segi penerimaan Pajak Bea Masuk Import, PPN dan PPNbM. Dengan cabutnya Subsidi mobil listrik sendiri akan membuka dilema baru soal harga mobil listrik CBU di Indonesia. Kita tahu kalau BYD dengan Atto 1 saja sudah buat gebrakan baru dengan luncurkan harga dibawah pasaran!

Memang harga BYD Atto 1 Dynamic sendiri cuma Rp195 juta. Sedangkan BYD Atto 1 Premium hanya Rp235 Juta saja. Masalahnya, banyak pabrikan termasuk Wuling malah terpicu untuk menurunkan harga mendekati BYD Atto 1. Contoh saja, Wuling Air EV Standard Range Lite banderol Rp160 jutaan. Sedangkan Wuling Binguo tipe terendah dengan jarak tempuh 333 km mirip dengan harga BYD Atto 1, cuma Rp195 juta dari sebelumnya mencapai Rp364 jutaan! Sedangkan varian tertinggi banderol Rp250 juta dari sebelumnya Rp414 juta.

Baca juga: Uji tabrak BYD Atto 1 di Euro NCAP

Lantas, apa yang terjadi dengan BYD Atto 1 apabila subsidi Mobil listrik CBU ini dicabut dan berapa harga yang cocok untuk mobil ini? Mari kita hitung dengan cermat.

Harga bisa melonjak tinggi!

Okelah kita berhitung dengan contoh BYD Atto 1 Dynamic dengan OTR Rp195 juta. Dengan kenaikan mencapai 72% maka konsumen harus membayar sebesar Rp336 juta! Sedangkan Tipe Premium sendiri bisa melonjak ke angka Rp404 Juta saja. Pastinya seh komponen pajak apabila BYD masih kekeuh pertahankan CBU adalah Bea Masuk, PPN 12% dan PPNbM 15%.

Dengan disparitas dari harga awal dengan harga baru tanpa subsidi sendiri bisa mencapai 72%! Lantas, bagaimana dengan mobil listrik lainnya? Okelah ada BYD M6 saat ini jadi primadona buat keluarga Indonesia. Lantas, harganya bisa melonjak berapa dong? Untuk itu kita sajikan tabel dibawah ini untuk memperlihatkan harga setelah subsidi dicabut oleh pemerintah.

ModelHarga OTR Jakarta (Rp)Estimasi Kenaikan (Rp)Harga Baru Tanpa Subsidi (2026, Rp)Kenaikan (%)
BYD Atto 1 Dynamic195,000,000141,375,000336,375,00072.50%
BYD Atto 1 Premium235,000,000170,125,000405,125,00072.50%
BYD M6 Standard 7-Seater383,000,000277,675,000660,675,00072.50%
BYD M6 Superior 7-Seater423,000,000306,708,750729,708,75072.50%
BYD M6 Superior Captain 6-Seater433,000,000313,958,750746,958,75072.50%

Dengan kenaikan sebesar 72.5% sendiri rasanya bakalan memberatkan pabrikan dan juga konsumen. Apalagi BYD sendiri dapat respon positif dari harga yang mereka berikan di ajang perhelatan GIIAS 2025 silam. Bahkan informasi yang kami dapatkan dari beberapa tenaga sales BYD pun inden BYD ATTO 1 sudah mengular sampai bulan November 2025 mendatang.

Dilema Pabrikan Tapi Rejeki Nomplok Pemerintah

Apakah ini jadi dilema bagi pabrikan dan keuntungan buat Pemerintah Indonesia? Pasalnya, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (ILMATAP Kemenperin), Mahardi Tunggul Wicaksono, mengatakan kalau pemerintah sendiri belum bahas soal kelanjutan regulasi insentif mobil listrik impor tahun depan.

Sedangkan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin sendiri menegaskan kalau kebijakan tersebut sudah diatur sebelumnya dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 tahun 2023 terkait percepatan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). "Mengenai impor (mobil listrik) itu prinsipinya di Perpres itu sudah berikan ujungnya, hanya sampai dengan 31 Desember 2025." ujar Kaimuddin. Jadi apakah ini menguntungkan pemerintah? Ataukah menciptakan babak baru dari perang harga mobil listrik saat ini.

Melihat perang harga yang terjadi rasanya akan sulit terjadi lagi di tahun depan ketika subsidi mobil listrik untuk CBU sendiri akan dicabut. [Adi/TimBX]

Tags :

#
byd atto 1,
#
byd,
#
subsidi mobil listrik

X