APR 14, 2019@13:46 WIB | 1,640 Views
Pada awal Desember 2018 lalu, PT Hascar Internasional Motor meluncurkan Jeep Wrangler JL, yang merupakan generasi keempat dari mobil legendaris ini. Momen peluncuran Jeep Wrangler saat itu juga sekaligus untuk memperkenalkan PT Hascar Internasional Motor sebagai agen pemegang merek (APM) baru dari brand Jeep di Indonesia.
Jeep Wrangler JL tak butuh waktu lama untuk bisa mendapat tempat di hati konsumennya di Indonesia. Karena empat bulan setelah rilisnya di tanah air, sudah banyak orang kaya Indonesia yang rela mengantre untuk bisa segera mendapatkan mobil ikonik ini.
Tingginya permintaan konsumen terhadap Jeep Wrangler JL tentu saja menyebabkan munculnya antrean inden. Bahkan sekalipun ada yang memesannya sekarang, mereka baru akan mendapatkan unitnya dalam waktu beberapa bulan ke depan.
“Respons konsumen terhadap Jeep Wrangler JL ternyata sangatlah baik, dan ini bisa dilihat dari adanya antrean inden. Untuk indennya sendiri, jika ada yang memesannya sekarang, maka mereka baru akan mendapatkan unitnya sekitar 3-4 bulan lagi,” ujar Arry B. Wibowo, GM Marketing Communication PT Hascar Internasional Motor.
Arry B. Wibowo menambahkan, lamanya waktu inden Jeep Wrangler JL bisa saja lebih dari empat bulan. Hal tersebut tidak tergantung pada model dan warna yang dipilih konsumen, melainkan karena konsumen di Indonesia harus beradu cepat dengan konsumen di Hongkong, Inggris, dan Pakistan.
Ketiga negara tersebut mempunyai pangsa pasar yang besar buat Jeep, serta menganut pola setir kanan seperti di Indonesia. Di samping itu, hal ini bisa terjadi karena Jeep Wrangler JL yang dijual di Hongkong, Inggris, dan Pakistan, juga masih mengimpor langsung unitnya dari Amerika Serikat.
Kembali ke konsumen Jeep Wrangler JL di Indonesia, pembeli mobil ini tentu saja kebanyakan adalah mereka yang fanatik dengan brand Jeep. Sementara untuk profesinya, mayoritas pembeli Jeep Wrangler JL adalah orang-orang dari kalangan pejabat dan pengusaha.
“Masih sama seperti para pendahulunya, Wrangler JL ini disukai oleh para maniak Jeep, dan mayoritas pembelinya adalah orang-orang yang berasal dari kalangan pejabat dan pengusaha. Karena pembelinya adalah orang-orang yang punya kedudukan dan mapan secara finansial, makanya wajar saja kalau 30% pembeli Wrangler JL membeli mobil ini secara tunai,” tutup Arry B. Wibowo.