AUG 16, 2020@10:00 WIB | 2,192 Views
Jangan ditanya lagi seberapa banyak bengkel modifikator di kota sebesar Jakarta ini BlackPals. Mau sebutkan jenis apa saja, sudah pasti ada termasuk moge sekelas Harley Davidson. Berbicara modifikasi dan Harley Davidson, sedikit bergerak menuju kawasan Antasari, Jakarta Selatan, ada sebuah bengkel yang ternyata tidak hanya menangani H-D, tapi juga motor jenis lainnya.
Bimo Custombikes, yang beralamat di Jl. Pangeran Antasari No.83b, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan ini ternyata sudah berdiri selama 23 tahun. Bimo, sang owner sekaligus builder-nya juga mengatakan bahwa bengkelnya tak hanya melayani modifikasi, tapi juga restorasi, dan custom. Dari pengalaman pria satu ini, ia tak serta-merta menerima motor yang masuk ke bengkelnya. Bagi Bimo, hal yang paling pertama ia lakukan adalah berdiskusi dengan calon pelanggannya mengenai apa yang diubah.
“Kalau sekarang kan kita katakan, customer itu punya impian. Nah kita akan ceritakan apa yang mereka mau, ke depannya akan seperti ini, seperti itu. Kita jadi seperti penasehatnya, memberikan masukan yang pas apa yang cocok untuk motor yang akan dimodifikasi,” kata Bimo Hendrawan.
Ketika berkeliling di bengkelnya, ia menunjukkan salah satu motor custom, yang ia rasa menjadi favoritnya sampai sekarang. Motor jenis board tracker ini memiliki mesin dari RR Cycle yang dikustom. Kustom ini dibuat agar mesin tidak terasa panas ketika dikendarai. Bengkel sebesar ini ternyata hanya dijalankan oleh tiga orang saja, yaitu Bimo dan dua pegawainya. Meskipun banyak motor yang masuk, ternyata ada alasan lain yang membuatnya tetap bertahan dengan pegawai minim.
“Saya tidak butuh orang pintar untuk bekerja disini, yang penting mau kerja saja. Karena ketika saya memberikan perintah untuk mengerjakan sesuatu, dan orang itu mengerjakan dengan sepenuh hati, hasilnya akan bagus kok,” lanjut Bimo.
Karena menurutnya, pekerja yang “sok” kepintaran, justru akan merusak motor yang sedang dikerjakan. Alhasil, kerusakan tersebut akan membebani biaya pengerjaan dari bengkel alias merugi. Nah, berkaitan dengan aktivitasnya di luar negeri, Bimo pernah disesaki pertanyaan dari builder luar, kenapa menyukai custom motor bermesin kecil.
“Saya hanya menjawab bahwa ini semua adalah karya seni kita. Saya tidak melihat motor jenisnya apa, tapi bagaimana kita menuangkan karya seni kita terhadap motor ini. jadi, kalau mau motor kecil pun, kalau sudah dari sananya keren, ya sudah pasti keren,” kata pria berkacamata satu ini.
Trend modifikasi sekarang menurutnya akan terus ada khususnya HD. Tapi, kalau transisi dari motor konvensional ke motor listrik, itu tidak akan terjadi kata Bimo. Menurutnya, pecinta HD itu adalah yang menyukai suara besar. Untuk warna, setiap 10 tahun sekali akan berubah melihat perkembangan zaman. [prm/timBX]