JUL 20, 2021@15:00 WIB | 3,407 Views
Pabrikan mobil asal Jerman yang sudah berdiri sejak tahun 1916 ini, memang sudah menjadi brand mobil favorit kalangan menengah ke atas, salah satu mobil yang dirilis BMW dan cukup menjadi favorit adalah BMW E39/BMW Series 5 E39. Mobil ini pertama kali diproduksi pada tahun 1995 dan diperkenalkan di Eropa di tahun yang sama, lalu pada sekitar 1996, BMW E39, dirilis untuk pasaran Indonesia dengan tipe 523i dan 528i, salah satu pemilik mobil ini adalah Hans Nobel Erlianto.
Hans Nobel Erlianto, bimmmer enthuasiast mencoba membuat langkah penting memodifikasi dan merestorasi BMW E39. BMW Seri 45 dipadukan dengan velg original AC Schnitzer Type3, dengan gaya celong namun tidak gaya modifikasi 3 pieces ala modifikasi bengkel velg. Eh jangan salah BlackPals, ternyata ini juga velg modifikasi juga. Hans mengakui sejatinya velg ini SSR LEHMEISTER R18, flat lips RT-17, namun secara kontruksi dan model menyamai velg AC Schinitzer Type 3. Ketika dua-duanya dipadukan di kaki kanan dan kiri, Hans terheran, "kedua velg tersebut tidak ada beda satu sama lain, padahal merek keduanya berbeda," ungkap Hans ke Audi selaku Host Drive It Modifikasi.
Hanya yang membedakan adalah baut penyangga palang ke lips, punya AC Schnitzer 4 baut, sementara SSR punya 6 baut. Hal ini yang membuat Hans juga menukar face AC Schnitzer dengan SSR yang dibantu pengerjaannya di Godwheels. "Total modifikasi velg memakan waktu sekitar 3 bulan, namun hasilnya cukup menawan," tambah Hans.
BMW E39 tipe 528i ini diturunkan langsung dari sang ayah, sebenarnya kondisi awal mobil ini masih terbilang mulus, namun sepertinya Hans, tidak ingin mobil ini mempunyai tampilan standar pabrikan, walaupun, mobil ini pada awalnya sudah memiliki sliding roof.
Karena tipe mobil ini adalah 528, maka Hans mengganti bemper lama dengan Mtech, kemudian ditambahkan dengan Hamann front lip. Sun roof/sliding roof yang ada di mobil Hans sebenarnya bukan asli dari pabrikan, tetapi copotan dari 540i, dan sudah terpasang sejak tahun 2004. Saat itu Hans lepas dari duduk di bangku kuliah, dan ingin memulai usaha, dengan Toyota Yaris sebagai mobil demonya.
Pada bagian bodi dibalut dengan custom candy color "Apple Red" yang dikerjakan oleh AUTOWERKE. Pengerjaan cat mobil ini tergolong sedikit lama, Hans memilih warna ini, karena ingin dicocokan dengan mendekati tampilan elegan modern klasik dari mobil ini. Selain bemper depan yang menggunakan Mtech, bemper belakang dan ducktail juga menggunakan Mtech.
Air Suspension (Airgen) dipilih Hans untuk bagian kaki-kaki untuk menambah kenyamanan dalam berkendara, tabung dari air suspension ini terletak pada bagian bagasi mobil.
TechPro Performance Valvetronicdare digunakan untuk mengganti knalpot lama, TechPro exhaust tipe ini adalah satu produksi awal knalpot brand TechPro. Mengapa knalpot ini dipilih oleh Hans? karena dikatakan oleh Hans, knalpot ini memiliki sejarah baginya.
Sentuhan sektor interior, Hans membiarkan tampilan standar BMW, dengan merestorasi part-part original dari BMW, terutama pada bagian kulit jok yang tetap dibiarkan original karena memiliki "bau khas kulit BMW". Semua part tambahan seperti tombol air suspension dan tabung air suspension, di desain seperti itu agar terlihat seperti produk asli bawaan dari BMW.
"Untuk sekarang modifikasi terbilang sudah final. Yang gw pertahankan dari mobil ini adalah bagaimana memaintenance, agar tetap clean dan simple dengan detailing yang mantabs. Umur cat sudah berjalan 2 tahun, namun tampilannya tetap wet look dengan warna apple red," tambah Hans.
Berbeda dengan interior, bagian mesin mengalami perubahan dari standarnya, yang paling mencolok adalah dari pemasangan open air filter. Untuk pemilihan strut bar, Hans mempercayakan pada AC Schnitzer, strut bar yang tergolong cukup langka.00 Untuk perubahan di bagian mesin tidak terlalu terlihat karena berada di dalam blok mesin. Mobil ini sudah naik kompresi, dengan menggunakan HI Compression M52B28 Engine swap Intake Manifold with M50B25 dengan ukuran yang lebih besar. Kabel-kabel yang mengontrol exhaust valve menggunakan produk dari Hans sendiri, yaitu TechPro.
Bagi Hans mempertahankan header lebih maksimal, ketimbang harus membuat sendiri. "Mesin 6 silinder dengan header buatan riskan sekali, kalau sekali pecah, nyopotnya susah banget bro, apalagi dengan menginstal valve tronic dibutuhkan ukuran panjang header yang sama, dan kebetulan kami tidak punya ukuran yang pas untuk membuat ulang header, sehingga valve tronic untuk knalpot TechPro bisa berfungsi maksimal, dan menghasilkan tenaga yang maksimal," tutup Hans.[era/ahs/timBX]