MAY 09, 2025@17:10 WIB | 724 Views
BYD Sealion 07 DM-i meluncur secara resmi di China dengan harga terjangkau di sekitar Rp300-an juta. SUV berukuran sedang ini diposisikan untuk bersaing dengan Tesla Model Y, Li Auto L6, dan Toyota Highlander.
BYD menawarkan Sealion 07 DM-i dalam tiga pilihan trim yaitu model 150 Pilot, model 150 Pilot Plus, dan model Radar 135 Performance. Seluruh trim telah dilengkapi sistem hibrida DM generasi kelima BYD.
Sistem hibrida ini memungkinkan mobil memiliki jangkauan listrik murni CLTC sejauh 150 km. Untuk jangkauan gabungannya lebih fantastis lagi yakni tembus 1.320 km dengan tangki dan pengisian daya 100 persen.
Sistem hibrida ini juga membuat Sealion 07 DM-i menjadi salah satu SUV yang konsumsi bahan bakar NEDC-nya sangat rendah. Dalam mode hibrida, mobil hanya membutuhkan 4,7 liter untuk jarak 100 km.
Sektor teknologi juga tidak bisa dipinggirkan, karena BYD menyematkan sistem DiPilot dalam mobil ini. Ada dua versi sistem DiPilot yang bisa dipilih pelanggan yakni DiPilot 100 (pengaturan tiga kamera) dan DiPilot 300 (radar laser).
Fungsi dari keduanya akan meliputi bantuan navigasi, dukungan perubahan jalur, dan bantuan parkir, khusus yang terakhir, BYD mengklaim tingkat keberhasilannya 90 persen di daerah perkotaan. Tersedia juga secara opsional sistem drone “Ling Yuan” di semua trim.
Di dalam, Sealion 07 DM-i dilengkapi dengan layar head-up AR 26 inci dan layar sentuh putar 15,6 inci yang menjalankan sistem DiLink 100. Interiornya juga mencakup kursi depan pijat 10 titik, lemari es zona ganda (pendingin hingga -6°C dan pemanas hingga 50°C), dan sistem audio Dynaudio 12 speaker. Kabin menggunakan tema desain BYD yang disebut "Glacier World."
Tenaga berasal dari mesin hibrida 1,5T yang dipasangkan dengan dua motor listrik (200 kW depan, 150 kW belakang), memungkinkan akselerasi 0–100 km/jam dalam 7,9 detik dan kecepatan tertinggi lebih dari 200 km/jam. Kendaraan ini menggunakan sistem kontrol peredam Yun-C BYD dan mendukung pengisian cepat DC 53 kW.
BYD Sealion 07 DM-i berpeluang menjadi ‘mobil sejuta umat’ karena harganya yang relatif terjangkau namun juga menawarkan performa, efisiensi, dan teknologi tingkat tinggi terbaru. Kriteria itu cocok banget untuk konsumen di Indonesia, namun apakah BYD berani memboyongnya kesini?. [wic/timBX]