MAY 15, 2020@15:49 WIB | 1,530 Views
Berbicara hubungan Covid-19 dengan otomotif, CEO Volvo memiliki pendapat akan hal itu. Håkan Samuelsson, berpendapat bahwa virus corona akan mempercepat transisi era kendaraan menuju EV.
“Elektrifikasi akan berjalan lebih cepat. Saya pikir akan naif untuk percaya setelah beberapa bulan, semuanya akan kembali normal, dan pelanggan kami akan kembali ke showroom meminta mobil bermesin diesel. Mereka pasti meminta lebih banyak lagi mobil listrik, dan inilah yang mempercepat transisi tersebut,” kata Håkan Samuelsson.
Hal lain yang mendasari ucapannya adalah setiap negara memiliki upaya untuk memulihkan industri otomotif, dan tentunya pemulihan tersebut harus mendukung teknologi terbaru dan dukungan mobil listrik. Selanjutnya menurut Hakan, pemerintah akan lebih bagus unutk menggunakan uang, mempromosikan teknologi yang sudah direncanakan sebelumnya, tentunya baru.
Pria satu ini juga menginginkan dukungan tiap negara untuk konsep mobilitas baru, terutama untuk daerah perkotaan yang ramai, yang membutuhkan sistem kepemilikan lebih simpel. CEO Volvo mengatakan bahwa penjualan online seperti sekarang yang sedang booming dan dengan pengiriman dan layanan jarak jauh akan menggantikan dealer mobil yang sekarang.
"Di kota-kota besar, mobil pribadi bukanlah konsep yang sangat praktis. Cara menjual mobil, yang dulunya berupa showroom fisik dan sebagainya, saya pikir semua sudah berubah selama karantina dengan sistem e-commerce ,” kata Hakan.
Volvo berencana untuk merilis mobil listrik setiap tahunnya selama lima tahun ke depan, dengan target 50% penjualan di tahun 2025 berupa mobil listrik.[prm/timBX] berbagai sumber
