MAY 15, 2021@14:00 WIB | 1,284 Views
Sejak tahun 1990-an, jajaran ''cruiser range'' dalam portofolio Harley-Davidson mengeluarkan jenis tertentu yang biasa disebut sebagai "Fat Boy". Bike Maker Amerika menempatkan "ikon motor custom adalah Fat Boy original" sebagai kendaraan roda dua yang selama bertahun-tahun menjadi favorit toko kustom di seluruh dunia, terutama di Jerman.
Bengkel custom ini menyebutnya Thunderbike, di mana sejak proses pengerjaannya mulai dibicarakan, kita bisa melihat beberapa bagian dari Fat Boys custom ini. Tapi ternyata tidak berhenti sampai di situ, sebab tahun ini mereka hadir kembali dengan sesuatu yang mereka sebut "Red Force".
Berawal dari Fat Boy biasa, sepeda motor disulap menjadi cukup berbeda dari aslinya. Motor ini terlihat lebih rendah, lebih ramping dan mungkin lebih cepat berkat penggantian beberapa perangkat keras asli dengan beberapa custom part yang cukup nyeleneh.
Lebih dari 30 modifikasi dilakukan pada Fat Boy, kebanyakan dari modifikasi tampilan tingkat tinggi yang cukup berbeda. Roda, misalnya, yang awalnya berukuran 18 inci, kini lebih besar dari potongan aluminium 5 jari-jari berukuran 23 inci di depan dan 21 inci di belakang.
Seluruh posisi sepeda motor pun telah berubah berkat penggunaan roda ini, tetapi juga pengenalan sistem air ride yang "memberikan kecanggihan visual saat tidak bergerak dan suspensi yang layak saat berkendara".
Kit Swingarm khusus dipasang, begitu pula kit kontrol depan. Cakram rem diganti dengan yang 340 mm, dan banyak modifikasi kecil lainnya, mulai dari lampu untuk pelat nomor hingga spakbor depan dan belakang juga dibuat. Sejauh yang diketahui, mesin motornya dibiarkan begitu saja.
Setelah semua modifikasi dilakukan, mitra cat Thunderbike, Ingo Kruse, dipanggil untuk membungkus benda itu dalam nuansa cokelat dan hitam. Biaya mengubah si Fat Boy menjadi Red Force ternyata cukup tinggi. Tidak termasuk pengecatan dan jam kerja, biaya pembuatan sepeda motor hampir mencapai 15.000 euro ($ 18.200) atau sekitar Rp 259,9 juta. [asl/timBX]
