JAN 08, 2020@15:00 WIB | 975 Views
Hyundai sebagai manufaktur mobil dari Korea Selatan menunjukkan keseriusan menggarap market Flying Taxi seperti produsen otomotif lainnya. Di gelaran CES 2020, Hyundai meluncurkan S-A1, sebuah flyng taxi yang diharapkan akan diproduksi tahun 2023 sebagai skala otomotif. Keseriusan Hyundai diutarakan bersamaan dengan mobil-mobil terbaik yang mejeng di CES 2020.
Seperti para kompetitior di benua Amerika yang lebih dulu memproklamirkan dirinya sebagai penyedia layanan "smart urban mobility provider". Hyundai menggandeng Uber untuk memastikan bahwa flying taxi S-A1 melaju sebagai backbond dari program Uber Elevate, sebuah kampanye yang telah digulirkan beberapa tahun lalu.
"Kami sedang melihat era baru, dimana masyarakat bisa melihat fajar menyingsing membuka langit kota-kota kami," tutur Jaiwon Shin, Kepala Urban Air Mobility Hyundai. Lanjutnya, "Dengan pola point to point travel, kita dapat mengurangi waktu perjalanan secara drastis."
Hyundai sudah mempersiapkan pembaharuan terkait keamanan. S-A1 bakal diberikan suntikan system yang lebih baik daripada helikopter tradisional yang ada. Penggunaan Redundant rotor, bekerja dan mampu memastikan apabila kegagalan motor tunggal dipastikan tidak akan menabrak obyek lain, dan sistem parasut bekerja dalam keadaan darurat penuh.
Rotor S-A1 dimaksimalkan dengan putaran lebih lambat dari putaran helikopter. Fungsinya untuk menghilangkan kebisingan di perkotaan. Hyundai mempersiapkan sebuah kursi dengan desain cutaway, yang sejalan dengan peraturan FAA bahwa flying taxi tidak mungkin sepenuhnya otonom.
Hyundai menegaskan dirinya bukanlah perusahaan pembuat pesawat, sehingga platform ini dapat didistribusikan menjadi sistem operasional kota-kota di seluruh dunia. Hyundai membayangkan jika S-A1 bagian dari pelaku infrastruktur terbesar, berarti itu akan memiliki produk penunjang seperti pod cars, Purpose Built Vehicles dan hubs, menghubungkan banyak destinasi mulai dari restoran hingga rumah sakit.
Hyundai juga memasang skala penuh dari S-A1 di CES 2020. Para pengunjung diberikan demo pengalaman penumpang berbasis VR. Lihat tampilan S-Hubs yang dibuat seperti jalur laba-laba, akan difungsikan sebagai pendaratan S-A1, selain fungsi utamanya sebagai media transfer pengendara dari satu ke yang lain.
Selain Hyundai dengan S-A1, ada Bell Aviation dengan prototype Nexus Flyng Car. Juga ada Airbus yang potensial menjadi kompetitor dari Uber Elevate membawa produk Voom, meski masih menggunakan helikopter tradisional.[Ahs/timBX]