JUN 24, 2024@11:54 WIB | 368 Views
Baru-baru ini beredar di Weibo sebuah video mobil listrik Korea Utara. Video tersebut menampilkan EV bernama Madusan yang sedang ngebut dan terungkap jarak tempuhnya mencapai 720 km.
Namun, ternyata setelah beberapa hari terkuak bahwa Madusan tersebut adalah BYD Han yang di rebadge.Itu Artinya klaim dari Korea Utara terhadap Madusan yang memiliki jarak tempuh 720 km tidak benar karena EV buatan China itu memiliki jangkauan gabungan berperingkat WLTP sejauh 520 km. Bahkan peringkat jangkauan dalam kota adalah 661 km.
Perbedaan diantara keduanya sangat minor yaitu logo BYD yang ditutupi. Selain itu semuanya terlihat identik seperti fasad depannya serta lampu belakang berpola simpul China.
Setelah terekspos, media dari China pun angkat bicara dan menyebutkan bahwa Madusan adalah perusahaan Korea Utara yang mengkhususkan diri dalam impor mobil.
Entitas Madusan secara lengkap juga bisa dicari YouTube "Paektu TV From Paektu to Halla," yang membagikan konten yang konon berasal dari media Korea Utara.
Selain bertanggung jawab atas pengembangan mobil listrik di Korea Utara, Madusan juga diserahi tugas yang lebih banyak dari segala sektor terutama yang berhubungan dengan teknologi.
Video berdurasi sekitar delapan menit ini menyoroti berbagai proyek yang tengah berlangsung oleh Federasi Ekonomi Madusan, sebuah organisasi perdagangan luar negeri Korea Utara yang didirikan pada tahun 2018. Federasi ini digambarkan terlibat dalam berbagai kegiatan perdagangan, termasuk pengembangan zona ekonomi internasional, pengelolaan energi dan sumber daya, dan bahkan produksi telepon pintar bermerek Madusan, yang semuanya didanai oleh Bank Madusan.
Kembali ke masalah mobil listrik, dalam profil perusahaan tersebut disebutkan “Kami secara aktif mengimpor dan menjual kendaraan listrik melalui kerja sama dan pertukaran dengan produsen kendaraan listrik dan perusahaan jasa ternama di luar negeri.”
Mungkin tidak mengherankan bahwa kendaraan listrik China berhasil masuk ke Korea Utara, mengingat hubungan politik dan perdagangan yang erat (meskipun sepihak) antara kedua negara. Bahkan ini bukan pertama kalinya mobil BYD terlihat di Korea Utara, jika masih ingat di tahun 2011 lalu, mobil BYD F6 digunakan sebagai mobil polisi selama pemakaman Kim Jong-il .
Mobil-mobil Cina juga memiliki sejarah yang lebih panjang di Korea Utara dan beberapa di antaranya diproduksi di sana dari kit CKD. Pyongwha adalah salah satu perusahaan mobil Korea Utara yang paling sukses dan berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan tersebut untuk membuat mobil-mobil Cina dari kit dan juga mengimpor mobil-mobil Cina termasuk Volkswagen dari FAW.
Namun yang jadi masalah adalah, jika benar terjadi ekspor, maka itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Berdasarkan Resolusi Sanksi PBB 1718 dan 2094, ekspor dan transfer semua transportasi, termasuk kendaraan mahal, ke Korea Utara dilarang. [wic/timBX]
