JUL 13, 2020@15:00 WIB | 1,122 Views
Entry level dari Mercedes-AMG ini adalah varian, dimana sang pemilik bisa merasakan kendaraannya di jalanan raya dengan normal, namun juga bisa merasakannya untuk dipacu dengan mesin tune dari AMG. Adalah Mercedes-AMG A35, sebuah hatchback compact turunan dari A45, yang bisa dibawa harian. A35 merupakan singkatan, yang berarti mobil ini setara dengan kendaraan bermesin 3.500cc.
Desainnya tak jauh berbeda dengan A-Class biasa, dengan headlamp adaptive sipit, grill depan dengan dua garis hampir menyatu plus logo Mercedes di tengah, dan tak lupa badge AMG disudut grillnya, agar orang melihat mobil ini ada campur tangah AMG. Apalagi, splitter di kiri dan kanan membuat mobil ini terlihat bergaya dan elegan. Sensor tetap ada di bagian depan, namun di atas logonya terdapat bulatan, mirip tempat kamera, padahal bukan sebuah kamera. Mungkin untuk versi jualnya di Indonesia, akan ditambahkan kamera sepertinya. Oh iya BlackPals disclaimer dulu ya, mobil yang kami gunakan ini adalah versi test drivenya saja. Untuk versi jualnya itu, pastinya lebih banyak fitur yang diberikan dan tentunya fungsionalnya berlipat ganda.
Balik lagi ke eksterior, profil ban dan velg yang digunakan yaitu 18 inci dengan ban pirelli. Disini kesan sportnya terasa ya BlackPals, dengan velg yang sangat lebar dan ban yang minimalis, disematkan Ventilated Disc Brake yang besar pula untuk daya pengereman berlogo AMG. Side skirtnya yang berwarna hitam juga cukup bermain untuk menambahkan rasa sporty ditambah cover spion dan frame windownya yang berwarna hitam yang disebut dengan AMG Night Package.
Untuk bagian belakang, jelas berbeda dari A-Class biasa, karena spoilernya yang sangat-sangat kentara. Lihat besarnya spoiler tersebut yang berguna untuk downforce mobil ini. selain itu, ada pula difuser berwarna hitam dengan tail pipes yang berada di kedua ujungnya. Tapi, exhaust ini ternyata tak tersambung dengan tailpipenya, yang membuat suara mobil ini tidak terlalu “gahar”. Mungkin jika mengubah knalpot lebih besar lagi, akan lebih “membulatkan” suaranya?
Sepintas mobil ini juga terlihat sangat pendek. Hati-hati bagi Anda yang ingin parkir, turun ke basement, atau menaiki tanjakan, karena bisa kepentok bodikitnya ya. Sayang lho, kalau lecet, menggantinya berapa rupiah? Bagian atasnya tidak banyak yang menarik, hanya sebuah panoramic sunroof yang tidak full ke belakang [hanya 3/5 saja], lantaran kaca atas ini bisa dibuka.
Masuk ke dalamnya, tercium aroma-aroma AMG dan kesan sporty-nya tak bosan-bosan untuk dilihat. Kita mulai dari belakang dulu BlackPals. Duduk di belakang dengan tinggi 180, masih cukup nyaman disini, bangku yang lumayan menyangga paha, hingga ruang kaki dan kepala yang sedikit lega. Untuk keselamatan sendiri, A35 dilengkapi dengan airbag samping, seatbelt tentunya dan ISOFIX. Tak banyak hiburan disini, hanya lubang AC, dan charger port USB C sebanyak dua buah. Bangkunya juga tak bisa direclining sehingga duduk tegak cukup lama di bagian belakang, mungkin membuat Anda sedikit pegal.
Pindah ke depan, nah disini nikmatnya sebuah Mercedes-AMG A35. Masuk ke row depan, kita disambut dengan tulisan AMG di door sill platenya. Duduk di bangku kemudinya saja kita sudah disambut oleh AMG Performance Steering Wheelnya. Bangkunya yang disebut AMG Performance Seat yang sudah bucket seat mungkin tak nyaman bagi kalian yang lebih menyukai bangku nyaman khas Mercedes lainnya. Tapi percayalah bahwa meskipun bucket seat, bangkunya tetap nyaman diduduki karena lapisan busanya yang tebal.
Hampir seluruh bahan dimobil ini menggunakan bahan suede dan sebagian berbahan kulit. Setirnya sendiri dibalut dari bahan kulit dan suede, dengan banyak tombol informatif di kiri dan kanannya. Untuk versi Jerman, mobil ini memiliki switch mode berkendara di setirnya. Layar entertainment dan instrument akan menyatu dan lebih besar dari mobil tes yang kami gunakan saat ini. Yang pastinya, MBUX di mobil ini sangat menarik dengan paduan Voice Command-nya. Hal lainnya adalah cahaya dari ambient lightnya bisa diganti hanya menyebutkan dengan voice command ‘Hi Mercedes’.
Mode berkendara mobil ini ada lima, yaitu Comfort, Slippery, Sport, Sport + dan Individual. Jika kalian ingin tenaga yang buas, suara yang lebih bulat, gunakanlah Sport+. Tapi, hati-hati, memacu kendaraan ini di tol/jalanan kosong dengan mode ini juga wajib hati-hati, karena tenaga yang keluar benar-benar besar, dan keluar terus menerus.
Sistem entertainmentnya tak jauh berbeda dengan A-Class biasa dengan MBUXnya, dan juga dilengkapi parking assist dan tombol khusus untuk membuat ini bertransmisi manual. Nikmatnya mengendarai mobil sport adalah tetap menggunakan transmisi manual, sehingga akselerasi dan perpindahan gigi lebih terasa.
Menggendong mesin M260, 2.0L Turbocharged, mobil ini mampu mengeluarkan tenaga 302 Hp dan torsi 400 Nm. Menggunakan transmisi AMG Speedshift Dual Clutch, tenaganya disalurkan di kedua roda depan. Namun, lantaran mobil ini menggunakan sistem 4MATIC, maka jika mobil memerlukan traksi lebih, maka secara otomatis komputer akan membagi tenaganya di keempat rodanya. Mesin ini sebenarnya tidak dibuat oleh satu tangan teknisi AMG seperti di kebanyakan Performance Car Mercedes lainnya. Kalau kalian tahu, mesin di Mercedes-AMG lainnya akan terdapat tanda tangan teknisi mesinnya sendiri. Kalau ini tidak, karena mesin dasarnya yaitu 2.0L, hanya di tune oleh pabrikan yang berpusat di Affalterbach, Jerman hingga memiliki tenaga 302 Hp.
Harganya pun cukup terjangkau untuk sekelas AMG, dengan harga Rp 1,25 miliar di Indonesia, tak ayal Mercedes-AMG A35 bisa disebut sebagai entry level AMG, hingga versi termurahnya sebuah AMG. Kami sendiri sangat menyukai mobil ini, hingga disebut sebagai Powerful Compact Hot Hatch. Bagaimana dengan Anda?[prm/timBX]