NOV 24, 2022@12:00 WIB | 918 Views
Mercedes Benz, pabrikan mobil asal Jerman ternama itu, baru-baru ini menjadi perbincangan internasional, karena pabrikan tersebut diam-diam memperkenalkan layanan subscription terbaru yang akan menagih pemilik Mercedes sebesar US$1200/Rp19 jutaan (tidak termasuk pajak) per tahun untuk membuat mobil mereka dapat berakselerasi lebih cepat.
Layanan subscription yang tercantum di situs web resmi di Amerika Utara bernama "Peningkatan Akselerasi/Acceleration Increase" dan layanan akan segera hadir di jajaran kendaraan listrik mereka, Mercedes-EQ.
Acceleration Increase akan memberikan keistimewaan bagi pemilik subscription Mercedes Benz atas performa penuh mobil mereka.
Mercedes mengklaim bahwa dengan layanan subscription Acceleration Increase, para pemilik Mercy akan melihat peningkatan nyata dalam kecepatan kendaraan Mercedes Benz yang mereka miliki saat ini, mengurangi waktu dari 0,8 hingga 1,0 detik (0-60 mpj).
Sesuai dengan materi pemasaran Mercedes, Acceleration Increase juga memungkinkan penyesuaian kurva karakteristik motor, torsi, dan output maksimum.
Menyempurnakan motor listrik dan meningkatkan output motor maksimum (kW) kendaraan Mercedes-EQ hingga 24%. Selain itu, torsi mobil juga akan meningkat dengan subscription, memungkinkan kendaraan Anda berakselerasi lebih cepat dan lebih bertenaga.
Layanan subscription memang terdengar bagus di atas kertas. Sampai Anda menyadari bahwa fitur yang dijanjikan yang dibawa oleh subscription tahunan ini, sebenarnya semua fitur tersebut sudah tersedia di motor listrik bawaan mobil listrik Mercedes-EQ, tetapi fitur tersebut terkunci sebelum anda membayar subscription untuk membuka fitur akselerasi kendaraan yang lebih ngebut.
Dengan kata lain, pembeli dan pemilik Mercedes-EQ yang tidak membayar subscription tidak akan bisa meningkatkan akselarasi kendaraan mereka secara legal, karena Mercedes akan segera membatasi pengalaman berkendara mereka di belakang paywall tahunan perusahaan yang cukup merogoh kocek.
Ini bukan pertama kalinya dalam dekade ini merek mobil terkenal membuat keputusan kontroversial setelah memperkenalkan layanan subscription kepada pemilik para pemilik kendaraan mereka.
Beberapa waktu lalu, BMW telah memicu kemarahan para pemilik dengan mengenakan biaya berlangganan bulanan sebesar US$18 di beberapa negara untuk menggunakan fitur kursi berpemanas yang sebenarnya sudah terpasang di dalam kendaraan, dan ini adalah salah satu dari banyak fitur paywall yang harus dipatuhi oleh pabrikan mobil tersebut sejak tahun 2020.
BMW sebelumnya juga telah mencoba (dan gagal) menagih pemilik mobil sebesar US$80 per bulan untuk mengakses Apple CarPlay dan Android Auto — fitur perangkat lunak yang telah disertakan pabrikan mobil lain untuk pelanggannya secara gratis. [dera/timBX] berbagai sumber.