Polusi dari Ban Ternyata Lebih Buruk dari Asap Knalpot Mobil

Baru-baru ini, Emission Analytics sebuah lembaga independen uji emisi mengeluarkan sebuah laporan yang cukup mengagetkan. Polusi dari keausan sebuah ban ternyata bisa 1.000 kali lebih buruk daripada polusi dari knalpot mobil. Masalah partikel berbahaya dari ban dan juga rem  adalah masalah lingkungan yang sangat serius dan terus berkembang, yang diperburuk oleh semakin populernya kendaraan besar dan berat seperti SUV, dan meningkatnya permintaan akan kendaraan listrik, yang lebih berat karena mengangkut baterai.

Terlebih lagi, polusi keausan ban kendaraan benar-benar tidak diatur dalam perundang-undangan semisalnya di EU, tidak seperti emisi gas buang yang telah dengan cepat dikurangi oleh pabrikan otomotif, berkat tekanan yang diberikan kepada mereka sesuai standar emisi Eropa.  Emisi ini berupa partikel yang dilepaskan ke udara dari keausan rem, keausan ban, keausan permukaan jalan, dan resuspensi debu jalan selama penggunaan kendaraan di jalan. Tidak ada undang-undang yang membatasi atau mengurangi emisi ini, yang akhirnya menimbulkan kualitas udara yang lebih buruk.

Untuk memahami skala masalah ini, Analisis Emisi spesialis pengujian global dan data independen terkemuka untuk pengukuran ilmiah emisi, melakukan beberapa pengujian awal keausan ban. Menggunakan mobil hatchback keluarga dan menggunakan ban baru dengan tekanan udara yang benar, ternyata mobil tersebut mengeluarkan 5,8 gram partikel per kilometer. Dibandingkan dengan batas emisi gas buang hanya menghasilkan 4,5 miligram per kilometer. Analisis Emisi mencatat bahwa ini bisa menjadi lebih tinggi, jika kendaraan memiliki ban dengan tekanan udara yang kurang, atau permukaan jalan yang digunakan untuk pengujian lebih kasar.

"Sudah waktunya untuk mempertimbangkan tidak hanya apa yang keluar dari pipa knalpot mobil tetapi polusi partikel dari keausan ban dan rem. Tes awal kami mengungkapkan bahwa mungkin ada jumlah yang mengejutkan dari polusi partikel dari ban, yaitu 1.000 kali lebih buruk daripada emisi dari knalpot mobil,” kata Richard Lofthouse, Peneliti Senior di Emission Analytics.

Namun pada akhirnya, industri mobil mungkin harus menemukan cara untuk mengurangi berat kendaraan juga. Karena salah satu dari banyaknya keausan adalah tekanan pada roda begitu berat.[prm/timBX] berbagai sumber.