Porsche 'Putar-Balik' ke Mesin Pembakaran? Ini Faktanya

Porsche tengah mencermati masa depan dan mengevaluasi ulang rencana mereka di era elektrifikasi kendaraan. Pabrikan sepertinya mengisyaratkan kembali fokus membangun mesin pembakaran internal.

Mesin-mesin pembakaran baru tersebut akan digunakan pada mobil pembakaran murni atau dengan powertrain plug-in. Tentunya perubahan mendadak ini tidak semudah membalik telapak tangan dan bakal memengaruhi semua model listrik Porsche yang sudah dirilis. 

Selain itu, keputusan ini akan dibayar ‘mahal’. Porsche telah menghitung biaya rencana ini untuk perluasan produksi dan pengembangan yang terkait mesin pembakaran dan hibrida akan menelan biaya $831 juta atau 13 miliar Rupiah.

Menurut Porsche, dengan kembali ke pembakaran, margin keuntungan akan turun menjadi antara 10 dan 12 persen. Perusahaan tersebut memperkirakan pendapatan penjualan sebesar $40-$41 miliar.

‘Putar-balik’ yang dilakukan Porsche ini bukannya tanpa persiapan. Sebelumnya, pada tahun lalu perusahaan telah memutuskan untuk melanjutkan produksi V-8 untuk Cayenne dan Panamera setelah tahun 2030.

Selain itu, perusahaan juga tengah mempertimbangkan untuk menciptakan mobil versi pembakaran penuh dan hibrida dari yang awalnya hanya EV-only.

Sangat aneh memang langkah yang dipilih Porsche. Ketika era sudah berubah mereka malah balik ke titik awal, ini akan menyulitkan mereka sendiri karena ekosistem telah berubah dan regulasi baru untuk emisi-nol mulai banyak diterapkan di sejumlah negara.

Namun ada yang menilai ini hanya langkah temporer dan akan berubah lagi dalam 2-3 tahun mendatang. Teori ini muncul karena saat ini Porsche tengah kesulitan merilis 718 generasi berikutnya yang memiliki jadwal rilis akhir tahun 2025. Selain itu, Cayenne EV baru juga dilaporkan bakal mengalami penundaan.

Jadi, perusahaan akan merilis varian pembakaran dan hibrida dari model listrik yang sudah ada hanya untuk mengantisipasi kekosongan model listrik yang batal meluncur. [wic/timBX].