MAR 02, 2024@12:00 WIB | 813 Views
Kelas Bracket di Black Drag Bike 2024 menjadi kelas paling diminati untuk dragster pemula. Rata-rata tersebut sudah matang diriset motornya, namun pengalaman bertanding di event drag resmi masih terbilang minim. Ada tim PS2 Mojokerto yang turun pertama kali di even ini. Sementara tim Kosmik yang turun dengan motor listrik konversian mereka cukup prestisius dengan 8 unit motor mereka. Satu tim baru Limousin, sebenarnya adalah tim drag bike reborn dari CMT Cak Mud dari Malang.
Ateng selaku pembantu mekanik dari tim privateer PS2 Mojokerto turun dengan tiga motornya. Pertama kelas Ninja Standar Bracket 9.0, Ninja Sunmori untuk kelas Bracket 8.0 dan Kelas Herex 300 yang dijoki langsung pembalap pemula Yudhis Kurcaci. PS2 Mojokerto tidak memiliki pengalaman di balapan resmi, alias banyak sering di balap liar.
Kehadiran Ateng di balapan resmi Black Drag Bike 2024 Series Surabaya ini menjadi pengalaman penting bagi diri dan timnya. Untuk motor kelas bracket dibuat dengan part lokal yang lebih terjangkau, namun secara kompresi sudah 14:1.
"Potensi Herex 300 kompresi saya bikin 14 : 1, dengan budget yang saya keluarkan Rp15 jutaan untuk mesin, namun secara riset butuh sekitar Rp10 jutaan. Herex miliknya dengan bobot 140kg saat riset timing 7.5 detik di liaran, mampu tampil dikelas 9 detik. Yudis Kurcaci selaku dragster mencatatkan waktu yang sempurna 9.00 detik tepat. Sementara Edo Sanjaya dengan motor yang sama 9,130 detik," ungkap Ateng.
Sementara untuk ninja Sunmori miliknya bertanding selama dua kali. Catatan waktu melalui Yudis Kurcaci 8,772 detik, kemudian mellui Edo Sanjaya JS.7,930 detik.
Satu tim yang unik ikut bertanding yang juga tim Privateer adalah Hartono dari Hart Garage dari tim Kosmik Cabang Malang. Keunikan yang diusung adalah seluruh motornya adalah motor listrik. Sayangnya kesemuanya hanya bisa bertanding di kelas bracket, sementara satu unit, dipersiapkan untuk kelas FFA tidak bisa digelar, karena tidak ada kelasnya.
"Saya ikut tanding disini, sekaligus pansos. Motor listrik di Jawa Timur masih sepi peminat, khusus untuk motor listrik untuk kompetisi drag. Kami salut dengan Petrik Bike yang sering turun dengan motornya di berbagai event dragbike. Kami selaku komunitas ingin membangun popularitas motor listrik di event Black Drag Bike," ungkap Hartono owner workshop Hart Garage Kolaborasi dengan Elektra dari Malang.
Dirinya memahami, bahwa sektor pengereman kurang layak juga, bila kelas FFA digelar, termasuk untuk motor listrik yang sudah dimodifikasi. "Kami menggunakan Vespa Sprint yang sudah saya konversi menjadi listrik. Kedua ada motor listrik replika dari Yamaha Cygnus. Dan keduanya bisa naik podium di kelas bracket. Kedua motor tersebut, menggunakan Dynamo Hub 6000 watt," tuturnya ketua dari Kosmik chapter Malang.
Sayangnya kelas FFA Vespa 2Tak vs 4tak dibatalkan, karena minimnya peserta. Hartono sendiri sudah mempersiapkan motor FFA tersebut. Untuk kontroller 350 amphere, merek Nanjing dan Fotol. "Dari 8 unit motor listrik, hanya satu yang naik podium yaitu Yamaha Nmax konversi listik dengan timing 9,03 detik. Sementara motor kami yang lain ada waktunya kecepatan di kelas bracket, karena minimnya latihan di lintasan," tambahnya.
Sementara ini tim Elektra yang berkolaborasi dengan Hart Garage menggunakan lintasan 200 meter yang disediakan di Stadion Kanjuruhan Malang. "Setiap jumat malam, kami kopdar dan latihan disana dari jam 09.00 malam hingga jam 3 subuh. Disitu kami bisa riset motor kami dan siap untuk kompetisi," urainya.
Budi Setiawan, dari Limousin Sandora Alexis Malang menjadi kepanjangtanganan dari CMT yang sudah berkarya di dunia drag bike selama 15 tahun. "Untuk event Black Drag Bike kali ini kami turun dengan 4 motor, masing-masing dikelas FU 150 cc dan kelas Bebek 4 Tak 200cc kelas point. Untuk Kelas Bebek 150 TU kami podium di 3 dan 4, dan FU 150cc peringkat 2 dan 5. Menggunakan jasa dragster dari Yudhis Kurcaci, Akbar Ateng, Arya Saputra dan Debby. Kami masih bertarung dikelas point hingga malam nanti," tutupnya.
Baca juga: Rekomendasi Bengkel Modifikasi Motor Di Malang
[Ahs/timBX]