MENU
icon label
image label
blacklogo

Rekor Nasional SPL 1 Sub Pecah Di Manado, Dua Peserta Tembus 160 dB

JUL 27, 2025@04:13 WIB | 599 Views

Siapa Dibalik Pemenang, Bass Mania Penuhi Janji Dua Tahun Silam

Black Motodify Manado 2025 kembali membuktikan bahwa kota Manado adalah barometer audio mobil di Indonesia Timur, dengan kelas Sound Pressure Loud (SPL) Black OutLoud kali ini memecahkan rekor nasional di kategori FFA 1 subwoofer dan mencetak hasil spektakuler lainnya di kelas Bracket.

Rekor Nasional FFA di BlackOutLoud 2025 Akhirnya Pecah!

Pada tanggal 26 Juli 2025, kelas SPL FFA Black OutLoud Manado memecahkan rekor nasional SPL lebih dari 160 dB. Juara pertama diraih oleh Michael Gen dari Bass Mania melalui mobil Daihatsu Ayla, dengan capaian 160.41 dB. Peringkat kedua ditempati Micho dengan mobil Honda Brio, yang mencetak 160.05 dB. Sementara itu, peringkat ketiga diraih oleh Olivia Miko (Xenia) dengan skor 159.47 dB, semua peserta dari tim Bass Mania.

Keberhasilan ini secara resmi mengalahkan rekor sebelumnya oleh Ufi Bass Mania, yang berada di angka 159.53 dB pada Black OutLoud 2023 lalu pada 2024 belum terpecahkan rekor nasional. 

Metode Pengukuran di SPL FFA 1 Sub

Untuk pengukuran dB di Black OutLoud, cara ukurnya beda, di SPL Battle menggunakan metode pengukuran SPL Murni. Dengan meletakkan Mic Termlab di depån, sementara ada pihak lain yang meletakkan di belakang. "Alhamdulilah dengan pengukuran SPL Murni kami mengalahkan rekor national yang pernah diusung oleh Roy Idola dengan 2 subwoofer. Sedangkan di Black Outloud SPL hanya 1 subwoofer dan berhasil mencetak 160,41dB," ungkap Ufi founder Bass Mania, Manado.

"Dengan 5 peserta yang main di kelas FFA 1 Subwoofer, Saya berhasil mengunci di 160,41dB, melewati rekor national sebelumnya 160,29dB (2 sub). Untuk bisa menang kami turun 3 mobil, 2 mobil lama dan 1 mobil baru Brio Hitam, mengalahkan deserta Nyong Ternate dengan Avanza / Mr. F Audio 158.37dB, dan Gomes    dari Brio / HBCI X Mr. G Audio 154.29dB," tambah Ufi.

Ufi Bass Mania turun 3 mobil,  mobil pertama bisa turun tembus 160,41dB dan mobil kedua Brio 160,05 dB. Sementara mobil yang ketiga Xenia terjadi kesalahan dari kabel sensor, yang membuat mic error. Hal itu karena daya voltası yang makin menurun karena run 3 kali guna mengejar ke 160dB.

Memang di kelas FFA SPL Battle ini rekor baru Bass Mania ini menjadi kebanggaan tersendiri bisa memecahkan rekor nasional SPL FFA kali ini. 

Kelas 130db dan 140db sendiri ketat sekali!

Kalau bahas SPL Fun Battle terutama kelas 130db dan 140db sendiri, memang banyak sekali peserta yang ikut kelas tersebut. Dalam arti jumlah peserta yang hanya 27-an mobil bisa bertarung 2-3 kali di kelas Bracket, jadi total run seluruh peserta diestimasikan mencapai 90 kali.

Di kelas ini, Ufi dari tim Bass Mania sukses “mengunci” angka 130 dB, sebuah capaian yang sangat presisi dan diperjuangkan dengan pengaturan teknis yang matang. Tak hanya Ufi, beberapa peserta lain juga berhasil mencapai angka yang sama:

Meskipun ada Daren/Xenia, Jacki/Sigra, Mukung/Xenia, Bagas/Carry, hingga Ciara/GrandMax, semuanya mencetak 130 dB penuh, tandanya peluang tetap ada dan keberuntungan serta keberhasilan tuning jadi kunci utama dalam memenangkan kelas tersebut.

Sementara itu, di kelas Bracket 140 dB, kompetisi berjalan sangat ketat dengan 25 mobil terdaftar dan masing-masing diberi kesempatan running hingga tiga kali agar bisa kunci skor terbaik. Akhirnya, Mikung (Xenia) keluar sebagai juara dengan skor yang luar biasa: rata-rata mencapai 140 dB, meski run pertama mencatat 139,88 dB, menunjukkan bahwa performa konsisten sangat penting.

Sedangkan posisi runner-up, CIO (Sigra) mencapai hasil impresif dengan dua run di 140,12 dB dan run ketiga 139,99 dB. Sedangkan Vini (Sigra) berada di tempat ketiga, dengan kombinasi skor 139,99–140,13 dB, semua menyentuh zona 140 dB dengan margin yang sangat tipis.

Kedua kelas ini mencerminkan perpaduan kuat antara teknik eksak dan sedikit keberuntungan. Di kelas 130 dB, tidak banyak peserta yang “berani” mensetting hingga batas bracket, sehingga ketika angka pas tercapai, itu jadi bukti timing dan tuning yang tepat.

Sedangkan di kelas 140 dB, margin kemenangan diraih oleh siapa yang konsisten di atas ambang batas, Semua itu membuktikan bahwa sukses di kelas bracket bukan soal volume tertinggi, hal seperti presisi dan kemampuan tuning membuktikan kalau hasilnya akan jauh lebih bagus saat running. [Adi/Ahs/timBX]

Tags :

#
spl battle,
#
black outloud manado 2025

X