OCT 18, 2024@15:30 WIB | 133 Views
Tim RMS asal Pasuran Jawa Timur, sebagai tim Drag Bike yang fokus di kelas 402 m. Sebut saja Kelas 59 Open, FFA, Herex 300, FFA 350. Tim ini memulai mengembangkan riset sejak 2020, namun seiring seringnya berkompetisi akhhirnyaa menghasilkan podium. Ditahun 2024 ini, IDW Seri I juara II untuk kelas FFA. Seri II juara IV untuk FFA.
Rizqy Motor Sport (RMS) sebuah tim balap yang sudah leading di beberapa cabang sport. Mulai dari Gastrack, Motorcross, dan balap turing ISSOM. Sejak 2008-2015 RMS cukup sering berkompetisi baik drag liar maupun resmi. RMS lepas dari dunia drag bike pada tahun 2016.
"2012-2014 buat saya adalah tahun riset motor Ninja 2T berkembang pesat, sejak jalan arteri Porong Sidoarjo dibangun. Tahun 2016 kami vakum, sampai kedatangan kembali Erwin Sredex setelah berkelana di tim besar drag bike dan menjadi Juara Umum FFA. Kami vakum balap, tapi Erwin Sredex malah jadi artis," terang bro Ainullah pemilik workshop Painol Racing yang dipercaya membangun motor drag RMS.
Turun kembali kelas 402 meter di 2022, RMS belum berhasil meraih podium. Motor FFA 2Tak besutan Painol Racing gagal podium. Dengan masukan dan settingan sendiri ala Erwin Sredex, motor tersebut mulai berhasil naik podium.
"Pertama Podium III di Yogyakarta. Tambahan sedikit settingan saya membawa ke podium II dan I. Tantangan Haji Yono-lah yang membuat totalitas RMS di kelas 402m. Catatan Ninja 2T FFA 10,8 detik, motor FFA dengan joki Erwin Sredex tembus 10,6 detik, riset ini berhasil karena tiap malam kami bongkar mesin sama Erwin Sredex," aku bro Ainullah kepada Blackxperience.com.
Secara karakter, motor-motor FFA 2tak untuk lintasan 402 m, boleh dibilang bukan menjadi karakter workshop drag Jawa Timuran. Nah riset motor 402 di RMS berkat sosok dragster Erwin Sredex dengan kolaborasi riset Painoel Racing.
"Memang baru kali ini kami bergabung di Black Drag Bike, karena memang menyajikan kelas 402m. Sebelumnya di Sidoarjo dan Semarang, kami tidak bergabung karena tidak memiliki unit untuk 201m," terang Tommy Assistan Manager RMS.
Pilihan motor-motor 402m itu standar drag bike internasional atau yang biasa disebut 1/4 miles. Di Black Drag Bike RMS turun 3 unit dan 2 unit dari Haji Yanto yang digarap bersama Painoel Racing.
"Ada unit FFA MX King, Ninja 52 Open, dan Ninja FFA. Harapan bisa menang di juara umum seri perkelasnya. Kami optimis dengan pengalaman dan riset yang sudah kami capai," tambah Tommy.
Di Black Drag Bike Yogyakarta kali ini RMS menurunkan tiga pembalap, Erwin Sredex, Debi AP, dan Yudhis Kurcaci di FFA Ninja 2T. Erwin dan Debi AP pembalap Seeded, sementara Yudhis non Seeded. Untuk kelas FFA diluar Black Drag Bike, RMS mengandalkan pembalap Thailand seperti Arm Rayong.
Untuk Ninja FFA milik RMS, modifikasinya meliputi karburator TMX38, Head CNC Thailand, Block Ninja KMI, CDI Ninja Standar, Rangka DKT Thailand, Membran V-Force, Velg Thailand, Kaliper Brembo, Suspensi Ohlins, Rasio Gear, Ban Vee Rubber.
Secara part memang RMS masih kulakan part di Thailand. "Partnya Ninja 2T ini kami beli di Thailand, namun kami olah lagi agar proven to drag bike. Rasio gear sama, kruk As masih mengandalkan Thailand. Sengaja kami beli materi part di Thailand, karena tukang bubut lokal belom bisa bikin part seperti kruk as yang presisi. Hasilnya bikin getaran mesin berlebih, meskipun materi kruk AS milik ninja standar," aku bro Ainullah founder Painoel Racing Alumnus UNMER Malang.
"Di Jawa Timur sendiri untuk riset 201m cukup susah. Jalanan di Ambulu Jember jalur lintas Selatan dipercaya untuk riset 402 meter," tutup Tommy. [Ahs/timBX]