SEP 19, 2025@15:30 WIB | 64 Views
Pamor sistem hibrida plug-in (PHEV) terus meroket di era elektrifikasi. Ini membuat teknologi tersebut mulai digunakan ke produsen selain kendaraan pribadi, salah satunya Scania.
Produsen bus itu telah memperkenalkan platform bus baru yang mendukung sistem PHEV. Platform baru ini dirancang untuk bus jarak pendek dan bus jarak jauh.
Namun, Scania menjelaskan sistem penggeraknya paling sesuai untuk bus jarak jauh.
Platform PHEV bus ini mengakomodasi mesin diesel 13 liter baru dengan baterai bertegangan tinggi dan dua motor listrik yang terintegrasi ke dalam transmisi otomatis.
Keunggulan dari sistem ini adalah mesin pembakarannya 8 persen lebih efisien daripada pendahulunya. Selain itu, juga kompatibel dengan standar emisi Euro 7 yang akan datang.
Untuk baterainya, Scania merancang dan merakit sendiri tanpa kerja sama dengan pihak lain. Berdaya 89 kilowatt-jam dan dapat memberikan jangkauan listrik penuh hingga 80 km dengan sekali pengisian daya penuh.
Soal pengisian daya, bus PHEV Scania dapat menerima daya 130 kilowatt pada 200 amp menggunakan colokan CCS2 yang terletak di sisi kanan bodi.
Pengisian daya juga dapat dilakukan menggunakan mesin pembakaran sebagai generator.
Motor listrik gandanya menghasilkan tenaga gabungan 389 tenaga kuda (290 kw), sementara mesin diesel tersedia dalam dua konfigurasi daya, yaitu 420 hp atau 460 hp.
Konfigurasi itu membuat bus dapat beroperasi dengan tenaga diesel di jalan raya yang panjang, dan ketika harus memasuki kota, mesin pembakarannya dapat dimatikan, sehingga motor listrik dapat melakukan semua pekerjaan berat tanpa emisi berbahaya.
Sistem PHEV Scania tersedia untuk bus dan kereta dalam dua ukuran bodi. Apa pun tipe bodi atau jumlah rodanya, sistem penggeraknya sepenuhnya berpenggerak dua roda, dengan pilihan konfigurasi empat roda dan enam roda. [wic/timBX]
