OCT 20, 2025@12:00 WIB | 38 Views
Halo Blackpals! Buat para penggemar mobil Jepang sejati, nama Mazda RX-7 pasti udah nggak asing lagi.
Mobil ini bukan cuma keren karena tampilannya yang ikonik, tapi juga karena jantung pacunya mesin rotary Wankel yang bikin RX-7 jadi legenda di dunia otomotif.
Yuk, kita bahas perjalanan panjang Mazda RX-7 dari generasi ke generasi, sampai gimana dia bisa jadi simbol mobil sport Jepang sejati.
Awal Mula: Lahirnya RX-7 Generasi Pertama (SA22C/FB, 1978–1985)
Mazda RX-7 pertama kali meluncur pada tahun 1978. Saat itu, Mazda pengen bikin mobil sport yang bisa bersaing dengan Lotus Elan. Tak cuma itu Mazda juga ingin buat mobil yang ringan yang punya performa tinggi tapi harga tetap terjangkau.
Hasilnya? RX-7 lahir dengan kode bodi SA22C (atau dikenal juga sebagai FB di pasar Amerika).
Ciri khasnya langsung kelihatan pop-up headlight, bodi ramping, dan mesin unik rotary 12A 1.146cc. Walaupun kapasitasnya kecil, mesin ini sanggup ngeluarin tenaga hingga 100 hp di versi awal, dan meningkat jadi 135 hp di versi turbo.
Dengan bobot cuma sekitar 1 ton alias 1000kg, RX-7 jadi mobil yang ringan, lincah, dan seru banget diajak ngebut di tikungan.
Generasi ini juga jadi pondasi kuat buat reputasi Mazda di dunia balap, termasuk kemenangan di IMSA GTU dan 24 Hours of Daytona.
Generasi Kedua (FC3S, 1986-1991): Lebih Modern dan Tenaga Naik Drastis
Awal tahun 1980an Mazda riset ke Amerika dan nemukan fakta mengejutkan, ya banyak orang lebih suka Porsche 944 dari pada Mazda rx-7. Bukannya minder, Mazda justru terus berinovasi.
Masuk tahun 1986, akhirnya Mazda ngenalin RX-7 generasi kedua dengan kode bodi FC3S. Desainnya berubah total lebih aerodinamis, modern, dan terinspirasi dari Porsche 944.
Mesin rotary-nya juga makin buas 13B 1.3 liter twin-rotor, dengan versi turbo yang bisa ngeluarin 185 hingga 200 hp.
Handling-nya ditingkatin lewat sistem suspensi independen dan power steering yang adaptif, bikin mobil ini terasa stabil banget di kecepatan tinggi.
RX-7 FC3S juga dikenal lewat tampilannya di berbagai film dan anime Jepang tahun 80-an, dan mulai dikultuskan di dunia street racing.
Generasi Ketiga (FD3S, 1992-2002): RX-7 Puncak Kejayaan dan Ikon JDM
Nah, inilah yang paling legendaris, apalagi kalau bukan Mazda RX-7 FD3S. Diluncurkan tahun 1992, RX-7 generasi ketiga jadi puncak evolusi rotary engine.
Desain Mazda RX-7 FD ini futuristik banget untuk zamannya, dengan bodi melengkung aerodinamis yang ringan dan compact.
Mazda RX-7 FD3S dibekali mesin 13B-REW twin-turbo, dengan tenaga mencapai 255-276 hp. Output segitu di era 90-an jelas luar biasa, apalagi buat mobil seberat 1.250 kg.
Dengan sistem Sequential Twin Turbo, RX-7 FD3S bisa ngasih tenaga halus di putaran bawah tapi meledak di putaran atas.
Inilah alasan kenapa RX-7 disukai dri dan pembalap jalanan termasuk jadi bintang di Initial D (mobil Keisuke Takahashi) dan film Fast & Furious Tokyo Drift.
Akhir Produksi dan Warisan RX-7
Sayangnya, tahun 2002 jadi akhir perjalanan RX-7. Regulasi emisi dan biaya produksi mesin rotary yang tinggi bikin Mazda harus menghentikan produksinya.
Tapi warisan RX-7 nggak berhenti di situ. Mesin rotary-nya masih jadi identitas Mazda bahkan RX-7 jadi inspirasi lahirnya Mazda RX-8 dan kini rumor soal RX-Vision atau RX-9 masih terus bikin penggemar penasaran.
Mazda RX-7 bukan sekadar mobil sport dia adalah simbol semangat inovasi Mazda. Mesin rotary-nya mungkin rumit, tapi punya suara dan karakter yang bikin siapa pun jatuh cinta. Dari lintasan balap sampai jalanan malam Jepang, RX-7 selalu punya tempat di hati para gearhead.
Sampai sekarang, RX-7 tetap dicari kolektor dan penggemar modifikasi. Dan kalau Mazda beneran ngebangkitin kembali nama RX dengan mesin rotary modern, dunia otomotif pasti bakal geger lagi.
Nah kalau Blackpals mau lihat lebih lengkap sejarah Mazda RX-7, tonton dengan klik video di bawah ini. Jangan lupa ya like, koment dan subsricbe Pals!
[Ziz/timBX/berbagaisumber].
