NOV 05, 2024@13:10 WIB | 91 Views
“Tidak ada Jimny listrik maupun hybrid!”. Pernyataan ini disampaikan pihak Suzuki secara tegas dan bold. Bagi Suzuki, elektrifikasi jika dipaksakan ke Jimny akan merusak DNA asli mobil ini sebagai SUV 4x4 mungil.
Suzuki mengambil langkah yang tidak popular di era elektrifikasi kendaraan saat ini. Jika biasanya produsen besar mengenalkan kendaraan listrik dengan model yang pernah populer agar lebih dikenal publik, Suzuki justru menolaknya.
Hal ini berlaku khususnya untuk model SUV ikoniknya, Jimny. Padahal papan nama Jimny sudah terkenal dari tahun 1970-an dan generasi keempatnya hadir pada 2018 lalu.
Jadi, jika Jimny bertransformasi menjadi EV bisa dipastikan 1.000 persen Suzuki akan mendapatkan banyak cuan. Karena, pasti akan laris manis di pasaran. Sayangnya, itu tidak akan terjadi dan itu disampaikan langsung oleh Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki.
Pernyataan keras Suzuki ini terlontarkan setelah adanya sejumlah dorongan untuk mengembalikan SUV gagah ini kembali ke tanah Inggris. FYI, Jimny ‘keluar’ dari Inggris pada 2020 lalu, karena adanya peraturan emisi yang ketat.
Jadi, untuk memulangkan mobil ini ke Inggris syaratnya adalah harus sudah berganti powertrain, baik itu elektrifikasi murni ataupun hybrid. Toshihiro dalam launching eVitara, langsung membantahnya.
Ia beralasan, Jimny EV akan merusak seluruh kesenangan dan bagian terbaik yang ada pada mobil ini, yaitu bobotnya yang sempurna. SUV 4x4 mungil ini bisa dipastikan akan bertambah bobotnya jika terpasang teknologi listrik ataupun hybrid, dan itu menurut Toshihiro akan bisa memengaruhi wujud eksteriornya yang ikonik.
Walaupun begitu, Suzuki tidak menutup pintu rapat-rapat akan hadirnya Jimny dalam konfigurasi penggerak lain. Toshihiro membeberkan saat ini perhitungan yang masuk akal dan relevan untuk Jimny adalah dengan penggerak e-fuel atau biofuel, walaupun tidak hadir dalam waktu dekat. [wic/timBX].