JAN 10, 2018@11:00 WIB | 1,344 Views
Toyota memberikan gambaran sekilas masa depan mobilitas dengan konsep e-Palette, yang memulai debutnya di Consumer Electronics Show 2018. Studi ini membayangkan masa depan dimana Toyota hanya memproduksi perangkat keras dan perusahaan lain yang menyediakan perangkat lunaknya untuk mengoperasikan kendaraan.
Manufaktur raksasa Jepang tersebut juga mengumumkan Aliansi e-Palette beserta konsep fisiknya. Aliansi mencakup sejumlah mitra pendukung konsep ini, termasuk Pizza Hut, Amazon, Mazda, dan Uber, yang semuanya akan memanfaatkan Mobility Services Platform (MSPF) milik Toyota. Tujuannya adalah untuk mengembangkan layanan mobilitas yang tepat untuk masa depan.
Seperti disebutkan, kendaraan itu adalah e-Palette. Toyota mengatakan konsep ini menawarkan interior yang bebas untuk kustomisasi. Misalnya, pembuat mobil membayangkan kendaraan konsep sebagai van pengiriman paket, kendaraan tumpangan, dan kendaraan mobilitas e-commerce seluler.
Desain interior yang terbuka memungkinkan interior bisa dirancang khusus agar sesuai dengan kebutuhan mobilitas masing-masing. Dengan demikian, e-Palette dapat beralih dari satu layanan ke layanan lainnya dan perusahaan pada akhirnya dapat berbagi platform. Kendaraan pengiriman pizza siang hari, kendaraan tumpangan Uber pada malam hari.
Selain itu, sang pembuat mobil membayangkan konsep tersebut akan hadir dalam tiga ukuran untuk memenuhi kebutuhan semua bisnis di dunia layanan mobilitas.
Berbagai perusahaan akan menerima mobil e-Palette mereka dan menyediakan perangkat lunak mengemudi sendiri, sementara teknologi "Guardian" Toyota bekerja untuk memastikan sistim pengoperasian yang benar. MSPF yang sama juga dapat memberikan update over-the-air untuk sistem self-driving.
Konsepnya memang belum jadi kenyataan. Presiden Toyota, Akio Toyoda, mengatakan bahwa konsep e-Palette dan Alliance adalah batu loncatan untuk model bisnis baru yang menyeimbangkan penjualan kendaraan tradisional dan layanan mobilitas baru. Toyota berharap bisa melakukan tes kendaraan pertama ini awal 2020-an dan memberikan solusi mobilitas bagi atlet yang bersaing di Olimpiade 2020 dan Paralimpiade di Tokyo, Jepang. [bil/timBX]