JUL 03, 2025@14:39 WIB | 300 Views
Toyota mengumumkan telah menunda produksi SUV listrik besar terbarunya dan imbasnya peluncuran resminya akan mundur hingga 2028.
Penundaan produksi kendaraan listrik oleh produsen kendaraan menjadi hal yang sering kita dengar akhir-akhir dari industri otomotif. Itu sebenarnya sangat wajar, mengingat era elektrifikasi kendaraan sebenarnya masih sangat baru sehingga masih tidak stabil.
Dua tahun lalu, semua produsen dengan yakin melangkahkan kakinya ke industri kendaraan listrik murni dan shifting pun dilakukan secepatnya. Kini, muncullah teknologi hybrid yang disinyalir memiliki biaya yang lebih masuk akal, semua produsen kembali mengubah kebijakan untuk beralih ke hybrid.
Toyota termasuk produsen itu, walaupun sebenarnya mereka sudah cukup hati-hati melangkah di industri kendaraan listrik.
Kini mereka terpaksa menunda rencana produksi salah satu SUV listrik besarnya setelah melihat satu merek ICE yang penjualannya walau perlahan tapi terus meningkat signifikan.
SUV ICE yang menjadi prioritas utama Toyota itu adalah Grand Highlander. Alasannya adalah mobil itu merupakan model non-truk terlaris kedua pabrikan di bulan Juni.
Penjualannya melonjak hingga 92 persen, sementara pada saat bersamaan, RAV4 yang berada di posisi nomor satu turun 4,5 persen.
Melansir Bloomberg, SUV keluarga ukuran sedang itu sekarang menjadi incaran publik dan para dealer disebutkan hanya memiliki unit yang tersisa untuk tiga hari di akhir bulan Juni.
Untuk memenuhi permintaan tinggi publik ke Grand Highlander, Toyota akan memindahkan jalur produksinya ke pabrik di Georgetown. Pabrik ini awalnya diperuntukkan khusus untuk membangun kendaraan listrik. [wic/timBX].
