AUG 30, 2022@19:00 WIB | 561 Views
Tentu kita semua ingat dengan rencana Apple untuk membangun mobil listrik yang hingga saat ini tidak juga menemukan titik terang, tettap Anda sudah dapat membeli kendaraan bermerek Samsung di beberapa bagian negara Asia.
Xiaomi sebelumnya berjanji untuk membawa mobil yang memakai merek mereka sendiri ke pasar pada tahun 2024, tetapi munculnya beragam masalah telah memaksa Xiaomi untuk mempertimbangkan meminta dukungan pihak ketiga untuk mencapai tenggat waktu yang mereka tentukan.
Bloomberg melaporkan, bahwa Xiaomi sedang dalam pembicaraan dengan divisi mobil listrik BAIC Beijing Automotive untuk mengembangkan mobil yang akan membawa lencana Xiaomi.
Kemungkinan ikatan tersebut dilihat sebagai cara bagi pabrikan smartphone tersebut untuk menghindari penundaan dalam mendapatkan lisensi untuk membuat mobil sendiri, dan tetap menepati janji di tahun 2024 itu.
Pada tahun 2021, Xiaomi mengumumkan rencananya untuk memasuki pasar EV melalui Xiaomi Auto Co Ltd. Perusahaan yang baru dibentuk itu menjanjikan investasi awal $1,5 miliar (Rp 22,3 triliun) yang akan diperluas menjadi $10 miliar (Rp 148,9 triliun) selama dekade berikutnya.
Pada akhir 2021, raksasa teknologi asal negeri Tiongkok tersebut membuat kesepakatan dengan Komite Manajemen Area Pengembangan Ekonomi dan Teknis Beijing untuk membangun pabrik yang mampu memproduksi 300.000 kendaraan setiap tahun, dan berjuang untuk mendapatkan lisensi produksi.
Sayangnya pihak berwenang China mempersulit syarat untuk mendapatkan lisensi, setelah semakin membludaknya perusahaan terjun ke sektor EV yang ingin mendapatkan keringanan pajak dan subsidi pemerintah.
Alih-alih mendorong perusahaan rintisan dengan proyeksi penjualan yang meragukan, Beijing ingin melihat perusahaan bekerja sama untuk mengembangkan mobil listrik .
Xiaomi yang bergabung dengan BAIC akan memenuhi kriteria itu, bahkan ada sebuah sumber yang mengklaim salah satu proposal yang diajukan adalah agar Xiaomi membeli saham di pabrik Hyundai No.2 Beijing, yang memiliki lisensi penuh untuk membuat mobil di China.
Fasilitas tersebut, merupakan sebuah proyek bersama antara BAIC dan Hyundai yang dibuka pada tahun 2008, yang membutuhkan sejumlah besar uang untuk memperbaruinya dan siap untuk produksi EV, tetapi saat ini hanya berjalan pada kapasitas sekitar 50 persen, yang berarti ini adalah peluang bagi Xiaomi untuk memiliki pabrik tersebut. [ibd/dera/timBX] berbagai sumber.