JUL 24, 2023@14:00 WIB | 930 Views
Kalian pernah enggak sih bete atau kesal gara-gara mobil mogok? Apalagi kalau penyebabnya overheat alias mesin kepanasan dengan suhu sangat tinggi.
Jelas, kalau temperatur mesin mobil sudah tinggi kalian wajib berhenti dan tidak lanjutkan perjalanan sebelum permasalahan selesai. Contoh ada sistem yang bocor atau hanya kurang cairan pendingin radiator mobil mu.
Ngomongin cairan pendingin, kalian mungkin tak asing lagi dengan air biasa atau mineral dan coolant. Ya, kedua cairan tersebut memang jadi andalan pemilik mobil untuk mengisi radiatornya.
Tapi kalian tau enggak? Kalau cairan pendingin radiator atau yang bisa diisi pada radiator mobil itu aja empat jenis loh. Hayo.. ngaku siapa yang belum tau??
Ini dia empat jenis cairan yang dapat digunakan untuk isi radiator mobil.
1. Air keran/ air mineral kemasan
Cairan radiator paling umum adalah air biasa, bisa air keran atau air mineral. Air biasa ini jadi andalan sejak puluhan tahun silam untuk mengisi radiator para pemilik mobil atau kendaraan lainnya.
Kelebihan air biasa adalah mudah ditemukan dan murah atau gratis, apalagi jika kalian dalam keadaan urgent dan jauh dari bengkel atau swalayan.
Namun air biasa punya kelemahan yaitu memiliki titik didih yang rendah (100 derajat celcius) sehingga memiliki kadar penguapan tinggi.
Dalam suatau keadaan, air biasa akan kewalahan menjaga suhu mesin ketika panas lingkungan sangat tinggi seperti mobil terjebak macet parah sehingga lebih cepat habis karena menguap. Walau menggunakan air yang dijual dalam kemasan sekalipun, tetap mengandung mineral.
Kandungan mineral di dalam air biasa bisa menimbulkan karat dan kerak dalam jangka waktu panjang. Dalam kasus ringan, permukaan pipa logam yang terkena karat akan tergerus dan menyumbat pipa di bagian yang kecil, seperti di tabung radiator. Kalian harus rutin mengecek kondisi cooling sistem jika menggunakan air biasa.
Dalam kasus lain, karat juga akan menggerus permukaan pipa dan membuatnya bocor. Semua kasus akan berakhir dengan meningkatnya suhu mesin secara drastis alias overheat.
2. Radiator Coolant
Yang kedua ada radiator coolant. Saat ini coolant jadi andalan untuk mengisi radiator, cairan ini juga diformulasi khusus untuk menyerap panas dan mencegah korosi atau karat pada material logam.Adapun kandungan utama dari cairan pendingin, yakni air tanpa mineral, zat anti-beku propylene glycol, dan pencegah karat.
Kandungan propylene glycol membuat cairan radiator punya titik didih lebih tinggi, sekaligus titik beku lebih rendah ketimbang air biasa. Jenis ini lebih tangguh dipakai di wilayah tropis seperti Indonesia.
Tingginya titik didih membuat coolant terhindar dari penguapan kala bersentuhan dengan temperatur tinggi mesin kendaraan. Pendingin jenis ini memiliki titik didih sekitar 10 derajat celcius lebih tinggi dari air biasa.
3. Radiator Super Coolant
Ketiga yaitu Super Coolant. Mungkin cairan satu ini terbilang kurang praktis sehingga jarang digunakan. Soalnya sebelum menggunakan Blackpals harus mencairkannya bersama air bersih.Kamu bisa melakukan pengenceran ini dengan perbandingan 50:50.
Radiator super coolant juga memiliki titik didih yang tinggi, yakni sebesar 130 derajat celcius. Karena butuh suhu lebih tinggi untuk membuat cairan pendingin jenis ini untuk mendidih, yang artinya lebih banyak panas yang diserap dari mesin tanpa khawatir air menguap dan habis.
4. Antifreeze dan Coolant Protector
Terakhir yaitu Antifreeze atau coolant protector. Jenis coolant ini hampir sama dengan radiator super coolant, yaitu dalam penggunaannya harus dicairkan terlebih dengan menggunakan air bersih.
Namun, untuk menggunakannya harus disesuaikan dengan iklim di daerah mu ya sob. Untuk di iklim tropis, perbandingan yang bisa digunakan adalah 50:50. Kelebihan dari jenis ini adalah bisa menahan panas hingga 128 derajat celcius.
Nah, sekarang sudah tau dong ya ternyata ada empat jenis cairan yang bisa kamu pakai dan andalkan untuk mengisi radiator mobil atau motor kalian.
Kamu pilih yang mana? [Aziz/timBX/berbagaisumber].